IDENTIFIKASI NIPAGIN
1. Tujuan
Mengetahui cara identifikasi sifat fisik dan kimia pada
zat pengawet Nipagin dalam sediaan farmasi dan makanan.
2.
Dasar
Teori
Paraben
secara teknis dikenal sebagai ester dari asam para-hidroksibenzoat. Bahan ini dikembangkan dari asam organik dan
alkohol. Walaupun paraben adalah produk alam, namun karena penggunaannya massal
paraben diproduksi secara sintetis.
Sebagai
zat pengawet makanan, Badan pengawas makanan dan obat Amerika (FDA)
menggolongkan Methylparaben
atau nipagin dalam kategori Generally
Recognized as Safe (GRAS) yang larut dalam air.
Intinya
Methylparaben dipakai untuk mencegah pembusukan dan kontaminasi dari jamur
sehingga produk tahan terhadap jamur dan mikroba dalam beberapa jangka waktu.
Methylis
parabenum
adalah jenis paraben yang dapat dihasilkan secara alami dan ditemukan dalam
sejumlah buah-buahan, terutama blueberry dan jenis paraben lainnya.
a. Nama lain : Methylis Parabenum
Nama IUPAC : metil p-hidroksibenzoat,
asam p-hidroksibenzoat metilester
b.
Rumus struktur dan rumus molekul
Rumus struktur :
|
Rumus molekul : C8H8O3
Gugus fungsi :
Fenol
Bobot molekul : 152,15
Titik lebur :
125°
- 128°
C
c.
Pemerian
Farmakope Indonesia IV : Hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk
hablur, putih; tidak berbau atau berbau khas lemah; mempunyai sedikit rasa
terbakar.
Farmakope Indonesia III : Serbuk hablur halus; putih; hampir tidak
berbau; tidak mempunyai rasa; kemudian agak membakar diikuti rasa tebal.
d.
Kelarutan
Sukar larut dalam air, dalam benzena dan dalam karbon
tetraklorida; mudah larut dalam etanol dan dalam eter.
e.
Fungsi
Sebagai zat
pengawet dan zat
tambahan pada makanan,
sediaan farmasi dan kosmetik seperti mie instan, kecap, produk roti, pelembab
wajah, pewarna rambut, antibiotik topikal, kortikosteroid, dan lain-lain;
selain itu juga digunakan untuk memberi perlindungan terhadap berbagai jenis
mikroorganisme.
f. Dasar
pemisahan : Analisis
fraksi IA
1.
Sejumlah
100 mg-300 mg bahan yang dianalisis dilarutkan dengan 5 ml air, bila perlu dinetralkan
dengan larutan natrium bikarbonat 8%, dilarutkan air lagi sampai 10 ml, dan
diasamkan dengan 3N H2SO4 (kira-kira 2ml) sampai ph=1.
2.
Dikocok
dengan 3x15 ml eter (sedikit demi sedikit)
3.
Fase
eter dikocok dengan 3x5 ml 0,5N NaOH
4.
Fase
air diasamkan dengan 3N H2SO4 dan diekstraksi dengan 3x15
ml eter
g.
Cara identifikasi
1.
Dilarutkan
dengan H2SO4(e) :
tetes-tetes minyak
2.
Dilarutkan
dengan HNO3(P) :
kuning setelah beberapa saat
3.
Dilarutkan
dengan pereaksi Mollisch
4.
Larutan
zat dibuat dengan cara pemanasan, lalu didinginkan. Ditambahkan FeCl3;
terbentuk warna ungu.
5.
Nipagin
dinetralkan dengan NaOH lalu diasamkan dengan:
˗
Ditambahkan
Aqua brom :
endapan putih
˗
Ditambahkan
amonia + dipanaskan + CuSO4 :
endapan jarum biru
6.
Panaskan
jumlah yang sama banyak larutan zat dalam alkohol dan pereaksi Millon. Setelah 10 menit terbentuk
endapan, dan larutan diatasnya berwarna merah.
7.
Pereaksi
Iodin
8.
Pereaksi
Marquis
9.
Rekristalisasi
dengan aceton - air
10. Spektrum serapan inframerah zat yang telah dikeringkan
dan didispersikan dalam minyak mineral P
menunjukkan maksimum hanya pada panjang gelombang yang sama seperti pada metilparaben BPFI.
h.
Reagen khusus untuk identifikasi
1.
Pereaksi
Mollisch
5 mg nipagin + 2 ml aquadest + 5 tetes naftol + 2 ml H2SO4(P)
: kuning kehijau-hijauan
2.
Pereaksi
Iodin
3.
Pereaksi
Marquis
5 mg nipagin + 2 tetes
formaldehida + 1 ml H2SO4(P) terbentuk warna
4.
Rekristalisasi
dengan aceton - air
5.
Pereaksi
Millon (sejumlah 10 g air raksa dilarutkan dengan pendinginan dalam 10 g asam
nitrat berasap. Larutan tersebut diencekan dengan 20 g air dingin, lalu
didiamkan. Kristal yang terbentuk dipisahkan dengan cara menuangkan larutan /didekantasi.)
3.
Metode
Penelitian
a.
Alat dan bahan yang digunakan
Alat
|
Bahan
|
˗
Batang pengaduk
˗
Bekker glass
˗
Botol semprot
˗
Korek api
˗
Mikroskopis
˗
Penjept tabung
˗
Pipet tetes
˗
Sendok tanduk
˗
Spirtus
˗
Tabung reaksi
|
˗
Aquadest
˗
Formaldehida
˗
H2SO4
˗
HNO3
˗
Naftol
˗
Serbuk Nipagin
|
b.
Prosedur
Identifikasi
No
|
Prosedur
|
Pengamatan
|
1.
|
Uji Organoleptis
Bau :
Bentuk :
Rasa :
Warna :
|
|
2.
|
Larutan zat + H2SO4(e)
|
|
3.
|
Larutan zat + HNO3(e)
Larutan zat + HNO3(P)
|
|
4.
|
Larutan zat + FeCl3 dipanaskan
|
|
5.
|
Larutan zat +
NaOH + H2SO4(e)
+
NH4OH dipanaskan
+ CuSO4
|
|
6.
|
Larutan zat + I2 + NaOH
|
|
7.
|
Larutan zat + pereaksi Marquis
|
|
8.
|
Larutan zat + pereaksi Millon
|
|
9.
|
Larutan zat + pereaksi Mollisch
|
|
10.
|
Larutan zat + Fehling A
+ Fehling B
dipanaskan
|
|
11.
|
Larutan zat + NaHCO3 + FeCl3
|
|
12.
|
Zat + aceton + air (diamati di mikroskop)
|
|
Gan yg identifikasi sumbernya darimana GA gan?
BalasHapusGan yg identifikasi sumbernya darimana GA gan?
BalasHapusApa gugus fungsi nipagin?
BalasHapusApa fungsi gugus nipagin
BalasHapus