Kamis, 12 Desember 2013

analisa argento metode mohr


Kelompok       : 9
Nama Anggota: Vannisa Amalia Meita Herfianda



LEMBAR KERJA AKAFARMA
Metode Inkuiri Terbimbing

                                                Mata Kuliah  : Pr Kimia Analisa II
                                                Semester         : 2 / 2012-1013
                                                Alokasi waktu: 4 x 50 menit

A. Standar Kompetensi        :
     Melaksanakan analisis volumentri

B. Kompetensi Dasar                        :
     Melaksanakan analisis volumetri metode argentometri (Mohr)

C. Tujuan Pembelajaran: 
     1. Mahasiswa dapat merancang percobaan pelaksanaan analisis volumetri  
         metode argentometri(mohr)
    2. Mahasiswa dapat membuat larutan standar baku yang digunakan dalam
        analisis volumetri metode argentometri   (mohr)
    3. Mahasiswa dapat memilih indikator yang sesuai untuk digunakan dalam
         analisis volumetri metode argentometri (mohr)
     4. Mahasiswa dapat melaksanakan  standarisasi larutan dan penentuan
         kadar sampel dengan metode argentometri (mohr)
     5. Mahasiswa dapat menghitung konsentrasi larutan standar dan kadar sampel
         yang ditentukan secara argentometri (mohr) setelah data dari praktikum diperoleh.
     6. Mahasiswa dapat menuliskan reaksi yang terjadi dalam penentuan
         konsentrasi larutan standar dan penentuan kadar sampel

   Anda akan melakukan praktikum untuk menentukan kadar suatu sampel yang mengandung garam-garam halogenida ( NaCl yang terdapat di infus).

Dasar teori:
         Argentometri mohr adalah analisis volumetric yang menggunakan dasar reaksi pengendapan.
Fungsi titrasi argentometri mohr adalah untuk menentukan kadar garam halide (Cl-, Br-, I-).
Larutan baku sekunder yang digunakan adalah AgNO3 karena ion Ag+ sangat peka. Larutan baku sekunder saat bereaksi dengan sampel harus bisa menghasilkan endapan.
Larutan baku primer yang digunakan adalah NaCl karena murah dan mudah didapatkan. Serta bisa menghasilkan endapan putih AgCl saat bereaksi dengan larutan baku sekunder AgNO3.
Indikator yang digunakan adalah K2CrO4, sebab bisa memberikan perubahan warna saat bereaksi dengan AgNO3. Perubahan warna yang terjadi adalah endapan merah bata.
Endapan putih yang dihasilkan dari reaksi AgNO3 dengan NaCl terkadang tidak berwarna putih, terkadang berwarna abu-abu, hal ini disebabkan terbentuknya Ag2O yang berwarna hitam.
Titrasi argentometri mohr suasananya netral, sebab jika asam endapan Ag2CrO4 akan larut sehingga TAT tidak dapat terbaca. Dan apabila suasananya basa, Ag+ bereaksi dengan OH- membentuk AgOH

Tentukan metode analisis yang akan anda gunakan.  Tentukan dan urutkan langkah-langkah kerja utama  apa saja yang akan anda lakukan.
1.      Menentukan larutan baku sekunder AgNO3
2.      Menentukan larutan baku primer NaCl
3.      Pembakuan larutan AgNO3
4.      Penetapan kadar larutan NaCl dalam infus
5.      Perhitungan kadar

Alat dan Bahan
Alat yang digunakan:

1.       Buret
2.      Statif
3.      Klem
4.      Kran
5.      Pipet ukur
6.      Pipet tetes
7.      Kertas perkamen
8.      Botol timbang
9.      Bola hisap
10.  Erlenmeyer
11.  Beaker glass
12.  Batang pengaduk
13.  Timbangan analitik
14.  Timbangan kasar
15.  Kertas putih sebagai alas titrasi
16.  Sendok tanduk

Bahan yang digunakan:

1.      AgNO3
2.      NaCl
3.      Infus
4.      K2CrO4


Langkah kerja 1 (membuat larutan baku sekunder AgNO3 0,01N 100ml)
Meliputi:
1.      Menghitung massa AgNO3 yang akan ditimbang.
2.      Menyiapkan alat dan bahan.
3.      Menimbang AgNO3 yang telah dihitung di timbangan kasar.
4.      Botol timbang ditimbang kosong di neraca analitik.
5.      Pindahkan AgNO3 ke botol timbang, lalu timbang di timbangan analitik.
6.      Larutkan, dan pindahkan ke labu takar dan di addkan 100ml.

Langkah kerja 2 (membuat larutan NaCl 0,01N 50ml)
Meliputi:
1.      menghitung NaCl yang akan ditimbang.
2.      Menyiapkan alat dan bahan.
3.      Menimbang NaCl yang telah dihitung di timbangan kasar.
4.      Botol timbang ditimbang kosong di neraca analitik.
5.      Pindahkan NaCl ke botol timbang, lalu timbang di timbangan analitik.
6.      Larutkan, dan pindahkan ke labu takar dan di addkan 50ml.



Langkah kerja 3 (Pembakuan larutan AgNO3)
Meliputi:
1.      Mengisi buret dengan AgNO3
2.      Pipet 5ml NaCl masukkan kedalam erlenmeyer
3.      Tambahkan indicator K2CrO4 2 tetes
4.      Titrasi dengan AgNO3 hingga mencapai TAT (merah bata)
5.      Titrasi hingga mencapai TAT. Ulangi titrasi 3x.

Langkah kerja 4. (Penentuan kadar infus)
Meliputi:
1.      Mengisi buret dengan AgNO3
2.      Pipet 10ml sampel infuse, masukkan kedalam Erlenmeyer.
3.      Tambahkan indicator K2CrO4 2 tetes
4.      Titrasi dengan AgNO3 hingga mencapai TAT (merah bata)
5.      Titrasi hingga mencapai TAT. Ulangi titrasi 3x.

Data Langkah kerja 3 (Pembakuan larutan AgNO3)


Volume awal titrasi
Volume akhir titrasi
Volume titrasi
1
0 ml
5,45 ml
5,45 ml
2
5,45 ml
10,85 ml
5,4 ml
3
10,85 ml
16,35 ml
5,5 ml


Volume rata-rata titrasi
5,45 ml


Data Langkah kerja 4 (Penentuan kadar NaCl dalam sampel infus)


Volume awal titrasi
Volume akhir titrasi
 Volume titrasi
1
0 ml
10,9 ml
10,9 ml
2
10,9 ml
21,65 ml
10,75 ml
3
0 ml
10,95 ml
10,95 ml


Volume rata-rata titrasi
10, 925 ml


Reaksi :








Perhitungan :

AgNO3 teori 0,01N 100ml
 M=Nekv
 = 0,011
 = 0,01 M
mol=M x V
  = 0,01 x 0,1
  =0,001 mol
massa=mol x Mr Na2S2O3
   =0,001 mol x 1698,7 gmol
=  1698,7 g


AgNO3 tertimbang 0,168 g
mol = massaMr
        = 0,168 g1698,7 gmol
        = 0,000989 mol
M = molV L
     = 0,000989 mol0,1 L
     = 0,00989 M
N = M x ekv
     = 0,00989 x 1
     = 0,00989 N

NaCl teori 0,01N 50ml
M=Nekv
 = 0,011
 = 0,01 M
mol=M x V
  = 0,01 x 0,05
  =0,0005 mol
massa=mol x Mr Na2S2O3
 =0,0005 mol x 58,44 gmol
=  0,02922 g = 29,22 mg


NaCl tertimbang 0,06 g
mol = massaMr
        = 0,06 g58,44 gmol
        = 0,001027 mol
M = molV L
     = 0,001027 mol0,05 L
     = 0,00989 M
N = M x ekv
     = 0,00989 x 1
     = 0,00989 N

Pembakuan:
mgrek AgNO3= mgrek NaCl  
                    V1 x N1 = V2 x N2
           5,45 ml x N1 = 5 ml x 0,0102 N
                           N1 = 5ml x 0,0102N5.45ml
                                 = 0,00935 N

Penetapan Kadar :

mgrek AgNO3= mgrek sampel (NaCl)  
                                                      V1 x N1 = V2 x N2
                              10,925 ml x 0,00935 N = 10 ml x N2
                                                0,102149 N = 10 ml x N2
                                               0,0102149 N = N2

Mgrek = 10,925 ml x 0,009353 N
            = 0,1022 mgrek

mmol= mgrekekiv  
 =0,10221
            = 0,1022 mmol


mg10ml=mmol x Mr.NaCl
=0,1022 mmol x 58,44 gmol
=5,9695 mg10ml
=0,0059695 g10ml
g100ml=0,0059695 g10ml x 10
=0,059695 g100ml
%bv=0,059695bv

 % kesalahan= teori-praktekteorix 100%
 =0,09%bv -0,059695%bv0,09%bvx100%
=33,6722%
 % Recavery= praktekteorix 100%
 = 0,0596950,09x 100%
 =66,22%
 % Kesalahan AgNO3= N Teori-N PraktekN Teorix 100%
 =0,           N- 0,          N0,            Nx100%
 =            %
Analisis Data :
Berdasarkan percobaan yang telah anda lakukan, analisis data yang anda peroleh dengan menjawab pertanyaan berikut:

1.   a. Bagaimana anda mengetahui titik akhir dari titrasi yang dilakukan?
Titik akhir titrasi dapat diketahui ketika larutan yang ada didalam Erlenmeyer telah mengalami perubahan warna dari tidak berwarna menjadi endpan merah bata

    b. Perubahan warna apa yang terjadi dari 3 kali titrasi tersebut?
Perubahan warna yang terjadi adalah endapan merah bata.

    c. Mengapa diambil volume rata-rata dari3 kali titrasi tersebut?
Karena kita tidak tahu angka volume pasti yang benar dari 3 kali titrasi tersebut, dari 3 kali titrasi tersebut angkanya berbeda terus, maka diambilah volume rata-rata nya yang bisa dinyatakan volume angka pastinya.

2. Buatlah persamaan reaksi yang terjadi pada kerja anda.






3. Dari data pengamatan yang diperoleh pada kerja anda.
    a. Rumus apa yang anda gunakan untuk menghitung konsentrasi AgNO3 secara tepat?
mgrek AgNO3= mgrek NaCl  
           V1 x N1 = V2 x N2
  


 b. Hitung konsentrasi AgNO3  secara tepat dari data yang anda peroleh!
mgrek AgNO3= mgrek NaCl  
           V1 x N1 = V2 x N2
  5,45 ml x N1 = 5 ml x 0,0102 N
                  N1 = 5ml x 0,0102N5.45ml
                        = 0,00935 N

4. Berapa persen(%) kesalahan dari konsentrasi   yang  AgNO3  anda hitung setelah dilakukan standarisasi jika dibandingkan dengan konsentrasi AgNO3 0,1N  yang anda buat?
 % Kesalahan AgNO3= N Teori-N PraktekN Teorix 100%
 =0,           N- 0,          N0,            Nx100%
 =            %
5. Persen (%) recavery dari percobaan yang anda lakukan adalah.........%
    % Recavery= praktekteorix 100%
    = 0,0596950,09x 100%
    =66,22%

6.Persen (%) kesalahan dari percobaan yang anda lakukan adalah .....%
   % kesalahan= teori-praktekteorix 100%
   =0,09%bv -0,059695%bv0,09%bvx100%
 =33,6722%

7. Jelaskan mengapa suasana larutan yang dititrasi harus netral.
            Sebab jika asam endapan Ag2CrO4 akan larut sehingga TAT tidak dapat terbaca. Dan apabila suasananya basa, Ag+ bereaksi dengan OH- membentuk AgOH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar