Kelompok : 9
Nama
Anggota: Vannisa Amalia Meita Herfianda
LEMBAR KERJA
AKAFARMA
Metode Inkuiri
Terbimbing
Mata Kuliah :
Pr Kimia Analisa II
Semester : 2 / 2012-1013
Alokasi
waktu: 4 x 50 menit
A. Standar Kompetensi :
Melaksanakan analisis volumentri
B. Kompetensi Dasar :
Melaksanakan analisis volumetri metode argentometri
(Mohr)
C. Tujuan Pembelajaran:
1.
Mahasiswa dapat merancang percobaan pelaksanaan analisis volumetri
metode argentometri(mohr)
2.
Mahasiswa dapat membuat larutan standar baku yang digunakan dalam
analisis
volumetri metode argentometri (mohr)
3. Mahasiswa dapat memilih indikator yang
sesuai untuk digunakan dalam
analisis
volumetri metode argentometri (mohr)
4.
Mahasiswa dapat melaksanakan standarisasi larutan dan penentuan
kadar sampel dengan metode argentometri
(mohr)
5.
Mahasiswa dapat menghitung konsentrasi larutan standar dan kadar sampel
yang ditentukan secara argentometri (mohr) setelah
data dari praktikum diperoleh.
6.
Mahasiswa dapat menuliskan reaksi yang terjadi dalam penentuan
konsentrasi larutan standar dan
penentuan kadar sampel
Anda akan melakukan praktikum untuk
menentukan kadar suatu sampel yang mengandung garam-garam halogenida ( NaCl
yang terdapat di infus).
Dasar teori:
Argentometri mohr adalah
analisis volumetric yang menggunakan dasar reaksi pengendapan.
Fungsi titrasi argentometri mohr adalah untuk menentukan kadar garam
halide (Cl-, Br-, I-).
Larutan baku sekunder yang digunakan adalah AgNO3 karena ion
Ag+ sangat peka. Larutan baku sekunder saat bereaksi dengan sampel
harus bisa menghasilkan endapan.
Larutan baku primer yang digunakan adalah NaCl karena murah dan mudah
didapatkan. Serta bisa menghasilkan endapan putih AgCl saat bereaksi dengan
larutan baku sekunder AgNO3.
Indikator yang digunakan adalah K2CrO4, sebab bisa
memberikan perubahan warna saat bereaksi dengan AgNO3. Perubahan
warna yang terjadi adalah endapan merah bata.
Endapan putih yang dihasilkan dari reaksi AgNO3 dengan NaCl
terkadang tidak berwarna putih, terkadang berwarna abu-abu, hal ini disebabkan
terbentuknya Ag2O yang berwarna hitam.
Titrasi argentometri mohr suasananya netral, sebab jika asam endapan Ag2CrO4
akan larut sehingga TAT tidak dapat terbaca. Dan apabila suasananya basa, Ag+
bereaksi dengan OH- membentuk AgOH
Tentukan metode analisis yang akan anda
gunakan. Tentukan dan urutkan
langkah-langkah kerja utama apa saja
yang akan anda lakukan.
1. Menentukan larutan baku sekunder AgNO3
2. Menentukan larutan baku primer NaCl
3. Pembakuan larutan AgNO3
4. Penetapan kadar larutan NaCl dalam infus
5. Perhitungan kadar
Alat dan Bahan
Alat yang
digunakan:
1.
Buret
2.
Statif
3.
Klem
4.
Kran
5.
Pipet ukur
6.
Pipet tetes
7.
Kertas perkamen
8.
Botol timbang
9.
Bola hisap
10.
Erlenmeyer
11.
Beaker glass
12.
Batang pengaduk
13.
Timbangan analitik
14.
Timbangan kasar
15.
Kertas putih sebagai alas titrasi
16. Sendok tanduk
Bahan yang digunakan:
1.
AgNO3
2.
NaCl
3.
Infus
4. K2CrO4
Langkah kerja 1 (membuat larutan baku
sekunder AgNO3 0,01N 100ml)
Meliputi:
1. Menghitung massa AgNO3 yang akan ditimbang.
2. Menyiapkan alat dan bahan.
3. Menimbang AgNO3 yang telah dihitung di timbangan kasar.
4. Botol timbang ditimbang kosong di neraca analitik.
5. Pindahkan AgNO3 ke botol timbang, lalu timbang di timbangan
analitik.
6. Larutkan, dan pindahkan ke labu takar dan di addkan 100ml.
Langkah kerja 2
(membuat larutan
NaCl 0,01N 50ml)
Meliputi:
1. menghitung NaCl yang akan ditimbang.
2. Menyiapkan alat dan bahan.
3. Menimbang NaCl yang telah dihitung di timbangan kasar.
4. Botol timbang ditimbang kosong di neraca analitik.
5. Pindahkan NaCl ke botol timbang, lalu timbang di timbangan
analitik.
6. Larutkan, dan pindahkan ke labu takar dan di addkan 50ml.
Langkah kerja 3 (Pembakuan larutan AgNO3)
Meliputi:
1. Mengisi buret dengan AgNO3
2. Pipet 5ml NaCl masukkan kedalam erlenmeyer
3. Tambahkan indicator K2CrO4 2 tetes
4. Titrasi dengan AgNO3 hingga mencapai TAT (merah bata)
5. Titrasi hingga mencapai TAT. Ulangi titrasi 3x.
Langkah kerja 4.
(Penentuan kadar infus)
Meliputi:
1. Mengisi buret dengan AgNO3
2. Pipet 10ml sampel infuse, masukkan kedalam Erlenmeyer.
3. Tambahkan indicator K2CrO4 2 tetes
4. Titrasi dengan AgNO3 hingga mencapai TAT (merah bata)
5. Titrasi hingga mencapai TAT. Ulangi titrasi 3x.
Data Langkah kerja 3 (Pembakuan larutan AgNO3)
|
Volume awal
titrasi
|
Volume akhir
titrasi
|
Volume titrasi
|
1
|
0 ml
|
5,45 ml
|
5,45 ml
|
2
|
5,45 ml
|
10,85
ml
|
5,4 ml
|
3
|
10,85
ml
|
16,35
ml
|
5,5 ml
|
|
|
Volume
rata-rata titrasi
|
5,45 ml
|
Data Langkah kerja 4 (Penentuan kadar NaCl dalam
sampel infus)
|
Volume
awal titrasi
|
Volume
akhir titrasi
|
Volume titrasi
|
1
|
0 ml
|
10,9 ml
|
10,9 ml
|
2
|
10,9 ml
|
21,65 ml
|
10,75 ml
|
3
|
0 ml
|
10,95 ml
|
10,95 ml
|
|
|
Volume
rata-rata titrasi
|
10, 925 ml
|
Reaksi :
Perhitungan :
AgNO3 teori 0,01N
100ml
= 0,01 1
= 0,01 M
AgNO3
tertimbang 0,168 g
mol = massa Mr
= 0,168
g 1698,7 g mol
= 0,000989 mol
M = mol V
L
= 0,000989 mol 0,1 L
= 0,00989 M
N = M x ekv
= 0,00989 x
1
= 0,00989 N
NaCl teori 0,01N 50ml
= 0,01 1
= 0,01 M
NaCl
tertimbang 0,06 g
mol = massa Mr
= 0,06
g 58,44 g mol
=
0,001027 mol
M = mol V
L
= 0,001027 mol 0,05 L
= 0,00989 M
N = M x ekv
= 0,00989 x
1
= 0,00989 N
Pembakuan:
V1 x N1
= V2 x N2
5,45 ml x N1 = 5 ml x
0,0102 N
N1
= 5ml x 0,0102N 5.45ml
= 0,00935 N
Penetapan
Kadar :
V1
x N1 = V2 x N2
10,925 ml x
0,00935 N = 10 ml x N2
0,102149
N = 10 ml x N2
0,0102149
N = N2
Mgrek = 10,925 ml x 0,009353 N
= 0,1022 mgrek
= 0,1022 mmol
=
%
Analisis
Data :
Berdasarkan percobaan yang telah anda
lakukan, analisis data yang anda peroleh dengan menjawab pertanyaan berikut:
1. a.
Bagaimana anda mengetahui titik akhir dari titrasi yang dilakukan?
Titik
akhir titrasi dapat diketahui ketika larutan yang ada didalam Erlenmeyer telah
mengalami perubahan warna dari tidak berwarna menjadi endpan merah bata
b. Perubahan warna apa yang terjadi dari 3 kali titrasi tersebut?
Perubahan warna yang terjadi adalah endapan merah
bata.
c. Mengapa diambil volume rata-rata dari3 kali titrasi tersebut?
Karena kita tidak tahu angka volume pasti yang benar dari 3 kali titrasi
tersebut, dari 3 kali titrasi tersebut angkanya berbeda terus, maka diambilah
volume rata-rata nya yang bisa dinyatakan volume angka pastinya.
2. Buatlah persamaan reaksi yang terjadi
pada kerja anda.
3. Dari data pengamatan yang diperoleh
pada kerja anda.
a. Rumus apa yang anda gunakan untuk menghitung konsentrasi AgNO3
secara tepat?
V1
x N1 = V2 x N2
b. Hitung konsentrasi AgNO3 secara tepat dari data yang anda peroleh!
V1
x N1 = V2 x N2
5,45 ml x N1
= 5 ml x 0,0102 N
N1
= 5ml x 0,0102N 5.45ml
=
0,00935 N
4. Berapa persen(%) kesalahan dari konsentrasi yang AgNO3
anda hitung setelah dilakukan standarisasi jika dibandingkan
dengan konsentrasi AgNO3 0,1N yang anda buat?
=
%
5. Persen (%) recavery dari percobaan yang anda
lakukan adalah.........%
6.Persen (%) kesalahan dari percobaan yang anda
lakukan adalah .....%
7. Jelaskan mengapa suasana larutan yang
dititrasi harus netral.
Sebab jika asam endapan Ag2CrO4 akan larut
sehingga TAT tidak dapat terbaca. Dan apabila suasananya basa, Ag+ bereaksi
dengan OH- membentuk AgOH
bagaimana reaksi di percobaan 4 gan ?
BalasHapus