Kamis, 05 Desember 2013




LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI
“PEMBUATAN SIMPLISIA AMYLUM MAYDIS”

logo AKAFARMA.jpg











Disusun oleh :

Patrisius E. Ndoa ( 12.032 )
Trisna Frans Himawan (12.043)


BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Indonesia merupakan Negara yang agraris yang kaya akan floranya. Flora-flora tersebut banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik sebagai tanaman hias maupun untuk pengobatan.Tanaman yang di gunakan untukpengobatan sdah ada sejak lama dan digunakan oleh manusia,
     Semua tanaman obat harus memenuhi persyaratan aman, bermanfaat, dan sudah terstandarisasi agar dapat digunakan dalam pelayanan kesehatan. Jagung merupakan salah satu dari sekian banyak flora. yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat tradisional termasuk diindonesia.. Tentu akan sangat bingung bagi para pemula yang belum paham tentang simplisia itu sendiri. Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia Simplisia adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan proses apapun dan umumnya telah berupa bahan yang telah dikeringkan,Mereka bisa mengira bahwa simplisia itu adalah buah dari suatu tanaman atau akar dari suatu tanaman atau bagian dari suatu tanaman tertentu yang akan digunakan menjadi obat tradisional. Dalam pembuatan obat tradisional langkah awal yang harus dibuat adalah dengan mengubah tanaman-tanaman induk menjadi sebuah simplisia, proses simplisia adalah bahan mentah yang diolah dengan proses pengeringan,jagung adalah salah satu tanaman yang dapat diolah karena berada di antara  tanaman rerumputan tropis yang sangat adaptif terhadap perubahan iklim.
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana morfologi dan determinasi Zea mays sesuai pengamatan?
2. Bagaimana  anatomi zea mays sesuai pengamata?
3. apakah amylum maydis yang telah dibuat dengat standar?
4. bagaimanakah indentifikasi mikroskopis dari amylum maydis?

1.3 Tujuan 
Tujuan kita membuat simplisia adalah:
1.      Untuk mengidentifikasi adanya zat atau ekstrak yang berguna dari tanaman yang akan kita buat
2.      Mempelajari apa saja ekstrak-ekstrak yang terkandung didalam bahan mentah yang akan diolah menjadi simplisia kering
3.      Mengetahui fisiologis dan miskrokopis dari amylum maydis
4.      Sebagai langkah awal pada proses pembuatan jamu tradisional.















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Segar Jagung
2.1.1 Morfologi dan determinasi dari tanaman jagung
Menurut Rubatzky dan Yamaguchi (1998),morfologi dan determinasi tanaman jagung (Zea mays L.) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis rumputan/graminae yang mempunyai batang tunggal, meski terdapat kemungkinan munculnya cabang anakan pada beberapa genotip dan lingkungan tertentu. Bagian batang jagung terdiri atas buku dan ruas. Daun jagung tumbuh pada setiap buku berhadapan satu sama lain. Bunga jantan terletak pada bagian terpisah pada satu tanaman sehingga lazim terjadi penyerbukan silang.

            Menurut zalehahalimi(2009).Morfologi pokok jagung, adalah tanaman semusim yang mengambil masa lebih kurang 3 bulan untuk matang. Akar serabut, akar sokong pada pangkal batang menolong menyokong pokok. Rambut jagung yang terdapat di ujung batang  pokok menghasilkan biji-biji sebelum bunga betina matang. Tongkol terdapat di ketiak daun pokok matang mengandung benih jagung. Penyerbukan dibantu oleh angin. Tumbuhan berbiji dengan variasi meliputi akar (radix), batang (cauli), daun (folium), bunga (flos), buah (fructus), dan biji (semen).
1. Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 meter meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m

2. Batang tanaman yang kaku ini tingginya berkisar antara 1,5 m dan 2,5 m dan terbungkus oleh pelepah daun yang berselang-seling yang berasal dari setiap buku. Buku batang mudah terlihat (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).

3. Daunnya distik (dua baris daun tunggal yang keluar dalam kedudukan berselang) dengan pelepah-pelepah daun yang saling bertindih dan daunnya lebar yang relatif panjang. Epidermis daun bagian atas biasanya berambut halus dan mempunyai baris-baris sel membuyar membentuk gelembung (buliform) yang dengan perubahan turgor, menyebabkan daun-daun menggulung atau membuka permukaan daun bagian bawah glabrus (tanpa rambut-rambut) dan biasanya mempunyai agak lebih banyak stomata daripada permukaan bagian atas. Kemiringan daun sangat bervariasi antara genotif dan kedudukan daun yang berkisar dari hampir datar sampai tegak dalam 1 mutan (Goldsworthy dan Fisher, 1992).

4. Bunga jagung bersifat protandry, dimana bunga jantan disebut malai umumnya tumbuh 1 – 4 hari sebelum muncul rambut pada bunga betina (tongkol). Bunga betina berbentuk gada, putih panjang dan disebut rambut jagung, letaknya di bawah malai (bunga jantan) (Nurmala, 1994).

5. Tongkol tumbuh dari buku diantara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman jagung hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih banyak dari satu tongkol produktif

6. Biji-biji jagung tertempel kuat pada suatu proses yang sangat kuat “janggel” dan tidak seluruhnya tertutup oleh daun pelindung bunga atau sekam-sekam sebagaimana kebanyakan graminae lainnya (Goldsworthy dan Fisher, 1992).

Zea_mays_-_Köhler–s_Medizinal-Pflanzen-283.jpg

2.1.2 Sistematika
Sistematika dari tanaman jagung menurut (Yudianto, 1992) adalah sebagai berikut :
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Spermatophyta
Subdivisio       : Angiospermae
Kelas               : Monocotyledoneae
Ordo                : Poales
Family             : Poaceae
Genus              : Zea
Spesies            : Zea mays L.
2.1.3 Anatomi Tanaman Jagung
1 Akar
Akar pada tanaman jagung terdiri dari epidermis, ground tissue, endodermisyang mengelilingi sistem vaskular akar. Sistem vaskular terdiri dari xilem dan floem. Epidermis tersusun atas sel-sel eliptik dan perhadapan dengan 2 lapis hypodermis. (http://numairunizar.blogspot.com, 2008).
2 Batang
Pada potongan melintang, jaringan epidermis berbentuk persegi. Sel epidermal mengandung bagian kristal yang  memanjang. Di dalam setelah jaringan epidermis, terdapat jaringan sklerenkim yang tebal. Sklerenkim pada batang saling berselang-seling dengan jaringan klorenkim.  Sklerenkim sebagian mengandung kumpulan sistem vaskular yang melingkari batang. Terdapat 3-5 sistem vaskular yang mengitari batang.  Bagian sistem vaskular yang terluar merupakan yang terkecil. Bagian utama sistem vaskular yangterdiri dari xilem dan floem menyebar di bagian  dalam tengah pada batang. Sistem vaskular yang berada di tengah tidak seluas sistem vaskular yang berada pada bagian periferal (pinggir). Sistem vaskular yang terletak pada bagian tengah batang tidak memiliki jaringan sklerenkim. Pada bagian tengah batang. Sklerenkim digantikan oleh jaringan keran bernama parenkim (Malti et al., 2011).
3. Daun
Anatomi dari daun tanaman jagung adalah berkarakter sama dengan rerumputan yang hidup didaerah iklim sedang (mesophytic grass). Jaringan paling luar disebut epidermis yang memiliki kutikula sehingga bersifat kasar. Bentuk selnya adalah batang. Jaringan epidermis selalu berada di luar. Silika kristal terdapat pada beberapa tipe daun yang bervarietas berbeda. Silika kristal bersebelahan dengan jaringan epidermis yang berfungsi sebagai pengikat. Pada tanaman monokotil seperti jagung, daun tidak memiliki jaringan palisade. Setiap sistem vaskular, dikelilingi oleh jaringan parenkim yang keras namun tipis. Sistem vaskular dikelilingi bundle sheath.  Jagung adalah tipe tanaman C4. Tanaman C4 memiliki sel  kloroplas yang besar dan tersebar secara kaku. Kloroplas terletak didaerah mesofil daun yang terletak pada bagian tengah jaringan daun. (Malti et al., 2011).
4. Biji
Embrio pada tanaman jagung terletak dibawah endosperma. Jaringan endosperma bersifat padat. Embrio terdiri dari radicula dan plumula. Radikula pada embrio dilindungi oleh sel-sel colerorhiza. Plumula dilindungi oleh sel-sel aleuron sel. Sel aleuron bertipe kecil, padat dan berbentuk persegi. Lapisan pelindung paling luar yang menutupi seluruh biji adalah pericarp                                                                 (Malti et al., 2011).

2.2  Simplisia
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia simplisia adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan proses apapun dan umumnya telah berupa bahan yang telah dikeringkan. Simplisia sendiri terbagi menjadi 3 golongan
1.      Simplisia nabati
Simplisia nabati adalah simplisia berupa tanaman utuh atau bagian tanaman utuh dan eksudat tanaman. Eksudat tanaman adalah isi yang spontan yang keluar dari tanaman atau isi sel yang dikeluarkan dari selnya,dengan cara tertentu yang masih belum berupa zat kimia murni.
2.      Simplisia hewani
Simplisia hewani adalah simplisia berupa hewan utuh atau bagian dari hewan utuh yang zat-zatnya berguna yang dihasilan dari hewan dan belum berupa zat kimia murni.
3.      Simplisia mineral
Simplisia mineral adalah simplisia yang berupa bahan pelikan (mineral) yanvg belum atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni.

2.2.1 Cara Pembuatan Simplisia
Cara pembuatan simplisia menurut (Boldsk).

(1)Menyiapkan bahan baku, kemudian bahan baku dipilih yang masih segar dan berwarna kekuningan (2) bahan baku dibersihkan dari tanah dan kerikil (3)menghilangkan bagian dari bahan baku yang tidak di gunakan (4)memisahkan bahan yang baik (5)bahan baku di bersihkan dari kotoran,dicuci dengan air hingga bersih (6)bahan baku diiris tipis-tipis,kemudian di blender,diperas/disaring dan di endapkan untuk di ambil sarinya (7)mengurangi kadar air dengan cara  di lakukan pengeringan di bawah sinar matahari (8)memilih bahan setelah dikeringkan (9)kemudian bahan ditempatkan pada tempat yang kering misalnya pot atau toples.
2.2.2 Identifikasi Makroskopis
1. Amati simplisia
2. Amati bentuk, bau, warna dan rasa
3. Catat hasil pengamatan

2.2.3 Identifikasi Mikroskopis
1. Tekan biji jagung hingga mengeluarkan sari jagung
2. Letakkan pada kaca objek
3. Ditetesi aquades
4. Ditutup dengan kaca objek
5. Diamati di mikroskop
6. Catat dan gambar hasil pengamatan
















BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat dan bahan
Alat yang digunakan dalam pembuatan simplisia  adalah alat-alat dapur yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Alat:
-          Pisau ukuran sedang, merk pak tani
-          Wadah atau baskom plastic ukuran diameter 30cm
-          Sarigan santan ukuran diameter 30cm
-          Blender merk yamato
Bahan:
-          Jagung manis dipasaran
-          Aquades secukupnya
3.2   Prosedur
3.2.1 Prosedur Morfologi
Tiap bagian dari tanaman jagung seperti daunnya, batangnya, buahnya, bunganya, bijinya, dan akarnya kita amati dan kita lihat buku literatur masuk kedalam bentuk apakah bagian-bagian tanaman jagung tersebut.


3.2.2  Prosedur Anatomi
         1. Buah jagung diiris melintang setipis mungkin.
         2. Irisan jagung tersebut diletakkan pada kaca obyek.
3. Irisan jagung yang ada pada kaca obyek diberi aquadesh lalu ditutup kembali dengan kaca obyek satunya
4. kaca obyek ditarus dibawah lensa mikroskop lalu diamati
Pengamatan anatomi secara teknis
pati-jagung-70-100x                      EndHa1092.jpg


 






1. Menyiapkan bahan baku
2. Proses pembuatan simplisia
a.       Pengumpulan bahan baku
·         jagung dipilih yang masih segar dan berwarna kekuningan
3. Sortasi Basah
·         jagung dibersihkan dari tanah dan kerikil
·         Menghilangkan bagian dari bahan yang tidak digunakan
·         Memilih tanaman yang masih baik(tidak rusak)
4.   Pencucian
·         jagung dibersihkan dari kotoran dicuci dengan air hingga bersih
5.  Pemotongan
·         jagung diiris tipis-tipis, kemudian diblender, diperas/disaring dan diendapakan untuk diambil sarinya
6     Pengeringan
·         Untuk mengurangi kadar air yang terdapat pada bahan, dapat di lakukan pengeringan dibawah sinar matahari
7     .Sortasi Kering
·         Memilih bahan setelah proses pengeringan
8     .Penyimpanan
·         Dapat ditempatkan pada tempat yang kering, misal toples dll






3.2.3  Pengamatan Makroskopik
1.      Amati bentuk, warna, bau dari simplisia kering.
2.      Catat dan gambar simplisia kering.
3.      Sesuaikan dengan literatur yang ada.
         Gambar : hasil pengamatan makroskopik
Hasil Pengamatan Amylum maydis secara Makroskopik : berupa serbuk berwarna putih dan sangat halus. (Materia Medika Indonesia Jilid III)
3.2.4  Pengamatan Mikroskopik
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Mengambil sedikit amylum Manihot  dan meletakannya pada objek glass.
c. Menetesi sedikit aqua dest kemudian segera menutup dengan cover glass.
d. Mengamati dibawah mikroskop.
e. Mencatat dan menggambar hasil pengamatan.
Jagung atau biasa disebut dengan Maize adalah makanan serta pakan terpentingdi belahan bumi bagian barat. Jagung dapat tumbuh di berbagai kondisi iklim. Sejak zaman prasejarah, jagung telah menjadi makanan pokok bangsa Meksiko dan Amerika Latin. Dalam perdagang global, kata maize lebih sering digunakan dari pada jagung. Meksiko merupakan negara tempat jagung berasal. Meksiko memiliki banyak varietas jagung yaitu sebanyak 65 . Tanaman jagung merupakan tanaman biji-bijian yang jumlah produksi setiap tahunnya terbesar dibanding  tanaman biji-bijian yang lain.  (Malti et al., 2011)


BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1       Morfologi Tanaman Segar
BENTUK
GAMBAR
PENJELASAN
Daun
Panjang dan ujungnya runcing. panjang 70-90 cm, kehijauan

Batang
Bulat, mempunyai buku yang nantinya akan tumbuh daun
Bunga
Majemuk
Akar
serabut, coklat muda



buah
Jika masih usia mudah sekitar 1 bulan warnanya kuning muda, setelah lewat dari masa tersebut warnanya akan menjadi orange

4.2       Anatomi Tanaman
4.2.1    Organoleptis
·         Bentuk : Serbuk
·         Warna  : Putih
·         Bau      : khas aromatik
·         Rasa     : hambar  tapi sedikit manis


4.3      Pembuatan Simplisia
NO
Langkah
Uraian
1

Menyiapkan bahan baku

·         jagung dipilih yang masih segar dan berwarna kekuningan

2


Sortasi Basah

·         Bahan baku dibersihkan dari tanah dan kerikil
·         Menghilangkan bagian dari bahan yang tidak digunakan
·         Memilih tanaman yang masih baik(tidak rusak)

3

Pencucian
·         jagung dibersihkan dari kotoran dicuci dengan air hingga bersih

4

Pemotongan
·         jagung diiris tipis-tipis, kemudian diblender, diperas/disaring dan diendapakan untuk diambil sarinya

5

Pengeringan
·         Untuk mengurangi kadar air yang terdapat pada bahan, dapat di lakukan pengeringan dibawah sinar matahari

6
Sortasi Kering
·         Memilih bahan setelah proses pengeringan



4.4        Pengamatan Makroskopis
Nama Daerah      : jagung
Gambar
Nama Simplisia   : Amylum Maydis
Nama Latin         : zea mays
Famili                 : poaceae
Khasiat               : mencegah anemia dan     kolesterol
4.5        Pengamatan Mikroskopis
4.5.1        Organoleptis :
·         Bentuk : butir tunggal dan berkelompok, agak bulat atau persegi.
·         Warna  : Warna serbuk putih
·         Bau      : Serbuk yang khas aromatik
·         Rasa     : Rasa yang hambar dan sedikit manis

4.5.2        Pengamatan Fragmen
Fragmen
Keterangan
EndHa1092.jpg
Hasil Pengamatan Amylum maydis secara Mikroskopik : amylum maydis berupa butir tunggal berkelompok, agak bulat atau persegi banyak, Hilus ditengah berupa titik, garis lurus atau bercabang,konstentris, butir majemuk sedikit, terdiri dari 3 butir tunggal yang tidak sama bentuknya.
















BAB V
PEMBAHASAN
Jagung berasal dari biji tungal. Jagung sering disebut juga dengan Maize yang merupakan makanan serta pakan terpentingdi belahan bumi bagian barat. Jagung dapat tumbuh di berbagai kondisi iklim. Kata Maize lebih sering digunakan diperdagangan global dari pada kata jagung. 
Jagung mempunyai ciri-ciri :
Daun Panjang dan ujungnya runcing. panjang 70-90 cm, serta berwarna kehijauan
Batang Bulat, mempunyai buku yang nantinya akan tumbuh daun. Bunga majemuk serta akar serabut berwarna coklat dan Jika masih usia mudah sekitar 1bulan warna buah kuning muda, setelah lewat dari masa tersebut warnanya akan menjadi orange.
Untuk menjadikan jagung sebagai obat (jamu) maka jagung harus diolah dijadikan serbuk (amylum) yang diambil dari biji jagung yang dihaluskan dan dikeringkan dibawah sinar matahari
Adapun cara Pembuatan Simplisia, sebagai berikut:
1)      Menyiapkan bahan baku

2)      Proses pembuatan simplisia
b.      Pengumpulan bahan baku
·         Kentang dipilih yang masih segar dan berwarna coklat
3)      Sortasi Basah
·         Bahan baku dibersihkan dari tanah dan kerikil
·         Menghilangkan bagian dari bahan yang tidak digunakan
·         Memilih tanaman yang masih baik(tidak rusak)
4)      Pencucian
·         Kentang dibersihkan dari kotoran dicuci dengan air hingga bersih
5)      Pemotongan
·         Kentang diiris tipis-tipis, kemudian diblender, diperas/disaring dan diendapakan untuk diambil sarinya
6)      Pengeringan
·         Untuk mengurangi kadar air yang terdapat pada bahan, dapat di lakukan pengeringan dibawah sinar matahari
7)      Sortasi Kering
·         Memilih bahan setelah proses pengeringan
8)      Penyimpanan
·         Dapat ditempatkan pada tempat yang kering, misal toples dll


 Manfaat jagung

1.Mencegah anemia


Anemia merupakan suatu kondisi di mana jumlah sel darah merah berkurang jauh karena kurangnya zat besi. Dengan demikian, manfaat kesehatan dari jag
ung manis karena kaya vitamin B dan asam folatyang mencegah anemia.


2.Mengontrolkolesterol
 
Kolesterol merupakan zat yang diproduksi oleh hati. Ada dua jenis kolesterol, kolesterol baik (HDL) dan kolesterol jahat (LDL).  Peningkatan kolesterol jahat dikarenakan asupan makanan berlemak, melemahkan hati, dan dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular.


Vitamin C, karotenoid, dan bioflavinoids yang terkandung dalam jagung manis menjaga jantung Anda sehat dengan mengendalikan kadar kolesterol dan meningkatkan aliran darah dalam tubuh.
Hasil Pengamatan Amylum maydis secara Mikroskopik : amylum maydis berupa butir tunggal berkelompok, agak bulat atau persegi, banyak Hilus ditengah berupa titik, garis lurus atau bercabang,konstentris, butir majemuk sedikit, terdiri dari 3 butir tunggal yang tidak sama bentuknya. Ciri-ciri yang ditemukan dalam pengidentifikasian sama dengan fragmen–fragmen yang terdapat bulir pati jagung,hilus bercabang di tengah,dan bentuk bulat topi baja.









BAB VI
PENUTUP
6.1  Kesimpulan

Dari hasil praktikum yang kami lakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.   setelah dilakukan identifikasi simplisia secara organoleptis, hasil yang didapat berupa bau serbuk yang khas aromatik, rasa yang hambar dan sedikit manis, serta warna sebuknya putih kekuningan.
2.   Identifikasi amylum dan simplisia secara mikroskopik.
      Dari hasil percobaan yang kami lakukan yaitu identifikasi amylum dan simplisia secara
Mikroskopik, maka kami dapat menyimpulkan:
Amylum dengan pembesaran 15 X 10 bahwa:
-amylum maydis terdidi dari:
pati jagung,hilus bercabang di tengah,dan bentuk bulat topi baja
   6.2 Saran

Banyak masyrakat Indonesia yang memilki kesenangan atau hobi untuk mencoba hal-hal yang baru, contohnya dalam mengonsumsi obat. Dahulu orang sering mengenal dengan adanya minuman tradisional atau biasa disebut  jamu, seiring berkembangnya  zaman sekarang ini mulai dengan adanya alat-alat camggih untuk mengolah bahan alam menjadi suatu hal yang baru dalam bentuk instant, misalnya obat dari alam yang diolah secara kimia menjadi obat  sintetis, sehingga masyarakat lebih memilih untuk membeli obat sintetis di bandingkan harus mengolah sendiri, padahal obat –obatan sintetis banyak mengandung bahan kimia yang menimbulkan efek samping. Di bandingkan dengan obat tradisional atau diolah sendiri resiko untuk terkena efek sampingnya lebih sedikit bahkan tidak ada. Maka dari itu kita harus lebih memilih bahan alam yang diolah sendiri  sehingga tidak beresiko pada efek samping.dan baik untuk kesehatan .






DAFTAR PUSTAKA


1.      Farmakope Indonesia edisi IV”, Departemen kesehatan republic Indonesia, Jakarta 1995.
2.      Praktikum fitokimia”, Uut Teguh Sabara, S.farm,M.Sc,Apt
3.      (Boldsk).
4.      (Malti et al., 2011).
5.      zalehahalimi(2009).
6.       (Goldsworthy dan Fisher, 1992).
7.       (Nurmala, 1994).
8.      Rubatzky dan Yamaguchi (1998),
9.      Anonim, 1979 Material Medika Indonesia jilid III. Depkes RI, Jakarta.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar