LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
FARMAKOGNOSI
“PEMBUATAN SIMPLISIA AMYLUM MAYDIS”
Disusun oleh :
Patrisius E. Ndoa ( 12.032 )
Trisna Frans Himawan (12.043)
BAB
1
Pendahuluan
1.1
Latar belakang
Indonesia
merupakan Negara yang agraris yang kaya akan floranya. Flora-flora tersebut
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik sebagai tanaman hias maupun
untuk pengobatan.Tanaman yang di gunakan untukpengobatan sdah ada sejak lama
dan digunakan oleh manusia,
Semua tanaman obat harus memenuhi persyaratan aman, bermanfaat, dan
sudah terstandarisasi agar dapat digunakan dalam pelayanan kesehatan. Jagung
merupakan salah satu dari sekian banyak flora. yang dapat
dimanfaatkan sebagai tanaman obat tradisional termasuk diindonesia..
Tentu akan sangat bingung bagi para pemula yang belum paham tentang simplisia
itu sendiri. Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia Simplisia
adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan
proses apapun dan umumnya telah berupa bahan yang telah dikeringkan,Mereka bisa
mengira bahwa simplisia itu adalah buah dari suatu tanaman atau akar dari suatu
tanaman atau bagian dari suatu tanaman tertentu yang akan digunakan menjadi
obat tradisional. Dalam pembuatan obat tradisional langkah awal yang
harus dibuat adalah dengan mengubah tanaman-tanaman induk menjadi sebuah
simplisia, proses simplisia adalah bahan mentah yang diolah
dengan proses pengeringan,jagung adalah salah satu tanaman yang dapat diolah
karena berada di antara tanaman
rerumputan tropis yang sangat adaptif terhadap perubahan iklim.
1.2 Rumusan masalah
1.
Bagaimana morfologi dan determinasi Zea
mays sesuai pengamatan?
2.
Bagaimana anatomi zea mays sesuai pengamata?
3.
apakah amylum maydis yang telah
dibuat dengat standar?
4.
bagaimanakah indentifikasi mikroskopis dari amylum
maydis?
1.3 Tujuan
Tujuan kita membuat
simplisia adalah:
1.
Untuk mengidentifikasi adanya zat atau
ekstrak yang berguna dari tanaman yang akan kita buat
2.
Mempelajari apa saja ekstrak-ekstrak
yang terkandung didalam bahan mentah yang akan diolah menjadi simplisia kering
3.
Mengetahui fisiologis dan miskrokopis
dari amylum maydis
4.
Sebagai langkah awal pada proses
pembuatan jamu tradisional.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Tanaman Segar Jagung
2.1.1 Morfologi dan determinasi dari tanaman jagung
Menurut
Rubatzky dan Yamaguchi (1998),morfologi dan determinasi tanaman jagung (Zea mays L.) adalah tanaman semusim dan
termasuk jenis rumputan/graminae yang mempunyai batang tunggal, meski terdapat
kemungkinan munculnya cabang anakan pada beberapa genotip dan lingkungan
tertentu. Bagian batang jagung terdiri atas buku dan ruas. Daun jagung tumbuh
pada setiap buku berhadapan satu sama lain. Bunga jantan terletak pada bagian
terpisah pada satu tanaman sehingga lazim terjadi penyerbukan silang.
Menurut
zalehahalimi(2009).Morfologi pokok jagung, adalah tanaman semusim yang
mengambil masa lebih kurang 3 bulan untuk matang. Akar serabut, akar sokong
pada pangkal batang menolong menyokong pokok. Rambut jagung yang terdapat di
ujung batang pokok menghasilkan
biji-biji sebelum bunga betina matang. Tongkol terdapat di ketiak daun pokok
matang mengandung benih jagung. Penyerbukan dibantu oleh angin. Tumbuhan
berbiji dengan variasi meliputi akar (radix), batang (cauli), daun (folium),
bunga (flos), buah (fructus), dan biji (semen).
1. Akar
jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 meter meskipun
sebagian besar berada pada kisaran 2 m
2. Batang
tanaman yang kaku ini tingginya berkisar antara 1,5 m dan 2,5 m dan terbungkus
oleh pelepah daun yang berselang-seling yang berasal dari setiap buku. Buku
batang mudah terlihat (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).
3. Daunnya distik (dua baris daun tunggal yang keluar
dalam kedudukan berselang) dengan pelepah-pelepah daun yang saling bertindih
dan daunnya lebar yang relatif panjang. Epidermis daun bagian atas biasanya
berambut halus dan mempunyai baris-baris sel membuyar membentuk gelembung
(buliform) yang dengan perubahan turgor, menyebabkan daun-daun menggulung atau
membuka permukaan daun bagian bawah glabrus (tanpa rambut-rambut) dan biasanya
mempunyai agak lebih banyak stomata daripada permukaan bagian atas. Kemiringan
daun sangat bervariasi antara genotif dan kedudukan daun yang berkisar dari
hampir datar sampai tegak dalam 1 mutan (Goldsworthy dan Fisher, 1992).
4. Bunga jagung bersifat protandry, dimana bunga
jantan disebut malai umumnya tumbuh 1 – 4 hari sebelum muncul rambut pada bunga
betina (tongkol). Bunga betina berbentuk gada, putih panjang dan disebut rambut
jagung, letaknya di bawah malai (bunga jantan) (Nurmala, 1994).
5. Tongkol tumbuh dari buku diantara batang dan
pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman jagung hanya dapat menghasilkan satu
tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas
unggul dapat menghasilkan lebih banyak dari satu tongkol produktif
6. Biji-biji jagung tertempel kuat pada suatu proses
yang sangat kuat “janggel” dan tidak seluruhnya tertutup oleh daun pelindung
bunga atau sekam-sekam sebagaimana kebanyakan graminae lainnya (Goldsworthy dan
Fisher, 1992).
2.1.2 Sistematika
Sistematika dari tanaman jagung menurut (Yudianto, 1992) adalah sebagai berikut :
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Spermatophyta
Subdivisio :
Angiospermae
Kelas :
Monocotyledoneae
Ordo :
Poales
Family :
Poaceae
Genus :
Zea
Spesies :
Zea mays L.
2.1.3 Anatomi Tanaman Jagung
1 Akar
Akar pada tanaman
jagung terdiri dari epidermis, ground tissue, endodermisyang mengelilingi
sistem vaskular akar. Sistem vaskular terdiri dari xilem dan floem. Epidermis
tersusun atas sel-sel eliptik dan perhadapan dengan 2 lapis hypodermis. (http://numairunizar.blogspot.com, 2008).
2 Batang
Pada potongan
melintang, jaringan epidermis berbentuk persegi. Sel epidermal mengandung
bagian kristal yang memanjang. Di dalam setelah jaringan epidermis,
terdapat jaringan sklerenkim yang tebal. Sklerenkim pada batang saling
berselang-seling dengan jaringan klorenkim. Sklerenkim sebagian
mengandung kumpulan sistem vaskular yang melingkari batang. Terdapat 3-5 sistem
vaskular yang mengitari batang. Bagian sistem vaskular yang terluar
merupakan yang terkecil. Bagian utama sistem vaskular yangterdiri dari xilem
dan floem menyebar di bagian dalam tengah pada batang. Sistem vaskular
yang berada di tengah tidak seluas sistem vaskular yang berada pada bagian
periferal (pinggir). Sistem vaskular yang terletak pada bagian tengah batang
tidak memiliki jaringan sklerenkim. Pada bagian tengah batang. Sklerenkim
digantikan oleh jaringan keran bernama parenkim (Malti et al., 2011).
3. Daun
Anatomi dari daun
tanaman jagung adalah berkarakter sama dengan rerumputan yang hidup didaerah
iklim sedang (mesophytic grass). Jaringan paling luar disebut
epidermis yang memiliki kutikula sehingga bersifat kasar. Bentuk selnya adalah
batang. Jaringan epidermis selalu berada di luar. Silika kristal terdapat pada
beberapa tipe daun yang bervarietas berbeda. Silika kristal bersebelahan dengan
jaringan epidermis yang berfungsi sebagai pengikat. Pada tanaman monokotil
seperti jagung, daun tidak memiliki jaringan palisade. Setiap sistem vaskular,
dikelilingi oleh jaringan parenkim yang keras namun tipis. Sistem vaskular
dikelilingi bundle sheath. Jagung adalah tipe tanaman C4.
Tanaman C4 memiliki sel kloroplas yang besar dan tersebar secara kaku.
Kloroplas terletak didaerah mesofil daun yang terletak pada bagian tengah
jaringan daun. (Malti et al., 2011).
4. Biji
Embrio pada
tanaman jagung terletak dibawah endosperma. Jaringan endosperma bersifat padat.
Embrio terdiri dari radicula dan plumula. Radikula pada embrio dilindungi oleh
sel-sel colerorhiza. Plumula dilindungi oleh sel-sel aleuron sel. Sel aleuron
bertipe kecil, padat dan berbentuk persegi. Lapisan pelindung paling luar yang
menutupi seluruh biji adalah pericarp (Malti et al., 2011).
2.2 Simplisia
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia
simplisia adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum mengalami
perubahan proses apapun dan umumnya telah berupa bahan yang telah dikeringkan.
Simplisia sendiri terbagi menjadi 3 golongan
1.
Simplisia
nabati
Simplisia nabati
adalah simplisia berupa tanaman utuh atau bagian tanaman utuh dan eksudat
tanaman. Eksudat tanaman adalah isi yang spontan yang keluar dari tanaman atau
isi sel yang dikeluarkan dari selnya,dengan cara tertentu yang masih belum
berupa zat kimia murni.
2.
Simplisia
hewani
Simplisia hewani
adalah simplisia berupa hewan utuh atau bagian dari hewan utuh yang zat-zatnya
berguna yang dihasilan dari hewan dan belum berupa zat kimia murni.
3.
Simplisia
mineral
Simplisia
mineral adalah simplisia yang berupa bahan pelikan (mineral) yanvg belum atau
telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni.
2.2.1 Cara Pembuatan Simplisia
Cara pembuatan simplisia menurut (Boldsk).
(1)Menyiapkan bahan baku, kemudian bahan baku dipilih yang masih
segar dan berwarna kekuningan (2) bahan baku dibersihkan dari tanah dan kerikil
(3)menghilangkan bagian dari bahan baku yang tidak di gunakan (4)memisahkan
bahan yang baik (5)bahan baku di bersihkan dari kotoran,dicuci dengan air
hingga bersih (6)bahan baku diiris tipis-tipis,kemudian di
blender,diperas/disaring dan di endapkan untuk di ambil sarinya (7)mengurangi
kadar air dengan cara di lakukan
pengeringan di bawah sinar matahari (8)memilih bahan setelah dikeringkan
(9)kemudian bahan ditempatkan pada tempat yang kering misalnya pot atau toples.
2.2.2
Identifikasi Makroskopis
1.
Amati simplisia
2.
Amati bentuk, bau, warna dan rasa
3.
Catat hasil pengamatan
2.2.3 Identifikasi Mikroskopis
1.
Tekan biji jagung hingga mengeluarkan sari jagung
2.
Letakkan pada kaca objek
3.
Ditetesi aquades
4.
Ditutup dengan kaca objek
5.
Diamati di mikroskop
6.
Catat dan gambar hasil pengamatan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat dan bahan
Alat yang
digunakan dalam pembuatan simplisia
adalah alat-alat dapur yang sering kita gunakan dalam kehidupan
sehari-hari.
Alat:
-
Pisau
ukuran sedang, merk pak tani
-
Wadah atau
baskom plastic ukuran diameter 30cm
-
Sarigan
santan ukuran diameter 30cm
-
Blender
merk yamato
Bahan:
-
Jagung
manis dipasaran
-
Aquades
secukupnya
3.2 Prosedur
3.2.1
Prosedur Morfologi
Tiap
bagian dari tanaman jagung seperti daunnya, batangnya, buahnya, bunganya,
bijinya, dan akarnya kita amati dan kita lihat buku literatur masuk kedalam
bentuk apakah bagian-bagian tanaman jagung tersebut.
3.2.2 Prosedur Anatomi
1.
Buah jagung diiris melintang setipis mungkin.
2.
Irisan jagung tersebut diletakkan pada kaca obyek.
3. Irisan jagung yang ada pada kaca
obyek diberi aquadesh lalu ditutup kembali dengan kaca obyek satunya
4. kaca obyek ditarus dibawah lensa
mikroskop lalu diamati
Pengamatan anatomi
secara teknis
1. Menyiapkan bahan baku
2. Proses pembuatan simplisia
a.
Pengumpulan bahan baku
·
jagung dipilih yang masih
segar dan berwarna kekuningan
3. Sortasi Basah
·
jagung dibersihkan dari tanah dan kerikil
·
Menghilangkan
bagian dari bahan yang tidak digunakan
·
Memilih
tanaman yang masih baik(tidak rusak)
4. Pencucian
·
jagung dibersihkan dari
kotoran dicuci dengan air hingga bersih
5. Pemotongan
·
jagung diiris tipis-tipis,
kemudian diblender, diperas/disaring dan diendapakan untuk diambil sarinya
6 Pengeringan
·
Untuk mengurangi kadar air yang terdapat pada
bahan, dapat di lakukan pengeringan dibawah sinar matahari
7 .Sortasi Kering
·
Memilih bahan setelah proses pengeringan
8 .Penyimpanan
·
Dapat
ditempatkan pada tempat yang kering, misal toples dll
3.2.3 Pengamatan Makroskopik
1. Amati
bentuk, warna, bau dari simplisia kering.
2. Catat
dan gambar simplisia kering.
3. Sesuaikan
dengan literatur yang ada.
Gambar : hasil pengamatan makroskopik
Hasil Pengamatan
Amylum maydis secara Makroskopik : berupa serbuk berwarna putih dan sangat
halus. (Materia Medika Indonesia Jilid III)
3.2.4 Pengamatan Mikroskopik
a. Menyiapkan alat dan bahan yang
akan digunakan.
b. Mengambil sedikit amylum Manihot dan meletakannya pada objek glass.
c. Menetesi sedikit aqua dest kemudian segera menutup dengan cover glass.
d. Mengamati dibawah mikroskop.
e. Mencatat dan menggambar hasil pengamatan.
b. Mengambil sedikit amylum Manihot dan meletakannya pada objek glass.
c. Menetesi sedikit aqua dest kemudian segera menutup dengan cover glass.
d. Mengamati dibawah mikroskop.
e. Mencatat dan menggambar hasil pengamatan.
Jagung atau biasa disebut dengan
Maize adalah makanan serta pakan terpentingdi belahan bumi bagian barat. Jagung
dapat tumbuh di berbagai kondisi iklim. Sejak zaman prasejarah, jagung telah
menjadi makanan pokok bangsa Meksiko dan Amerika Latin. Dalam perdagang global,
kata maize lebih sering digunakan dari pada jagung. Meksiko merupakan negara
tempat jagung berasal. Meksiko memiliki banyak varietas jagung yaitu sebanyak
65 . Tanaman jagung merupakan tanaman biji-bijian yang jumlah produksi setiap
tahunnya terbesar dibanding tanaman biji-bijian yang lain. (Malti et
al., 2011)
BAB IV
HASIL
PENGAMATAN
4.1 Morfologi
Tanaman Segar
BENTUK
|
GAMBAR
|
PENJELASAN
|
Daun
|
|
Panjang
dan ujungnya runcing. panjang 70-90 cm, kehijauan
|
Batang
|
|
Bulat, mempunyai buku
yang nantinya akan tumbuh daun
|
Bunga
|
|
Majemuk
|
Akar
|
|
serabut, coklat muda
|
buah
|
|
Jika masih usia mudah
sekitar 1 bulan warnanya kuning muda, setelah lewat dari masa tersebut
warnanya akan menjadi orange
|
4.2 Anatomi Tanaman
4.2.1 Organoleptis
·
Bentuk :
Serbuk
·
Warna :
Putih
·
Bau :
khas aromatik
·
Rasa : hambar tapi sedikit manis
4.3
Pembuatan Simplisia
NO
|
Langkah
|
Uraian
|
1
|
Menyiapkan
bahan baku
|
·
jagung
dipilih yang masih segar dan berwarna kekuningan
|
2
|
Sortasi
Basah
|
·
Bahan baku dibersihkan dari tanah
dan kerikil
·
Menghilangkan bagian dari bahan
yang tidak digunakan
·
Memilih tanaman yang masih
baik(tidak rusak)
|
3
|
Pencucian
|
·
jagung
dibersihkan dari kotoran dicuci dengan air hingga bersih
|
4
|
Pemotongan
|
·
jagung
diiris tipis-tipis, kemudian diblender, diperas/disaring dan diendapakan
untuk diambil sarinya
|
5
|
Pengeringan
|
·
Untuk
mengurangi kadar air yang terdapat pada bahan, dapat di lakukan pengeringan
dibawah sinar matahari
|
6
|
Sortasi Kering
|
·
Memilih
bahan setelah proses pengeringan
|
4.4 Pengamatan Makroskopis
Nama
Daerah : jagung
|
Gambar
|
Nama
Simplisia : Amylum Maydis
|
|
Nama
Latin : zea mays
|
|
Famili : poaceae
|
|
Khasiat : mencegah anemia dan kolesterol
|
4.5 Pengamatan Mikroskopis
4.5.1
Organoleptis :
·
Bentuk :
butir tunggal dan berkelompok, agak bulat atau persegi.
·
Warna : Warna
serbuk putih
·
Bau : Serbuk
yang khas aromatik
·
Rasa :
Rasa yang hambar dan sedikit manis
4.5.2
Pengamatan Fragmen
Fragmen
|
Keterangan
|
|
Hasil Pengamatan Amylum maydis secara Mikroskopik
: amylum maydis berupa butir tunggal berkelompok, agak bulat atau persegi
banyak, Hilus ditengah berupa titik, garis lurus atau bercabang,konstentris,
butir majemuk sedikit, terdiri dari 3 butir tunggal yang tidak sama
bentuknya.
|
BAB
V
PEMBAHASAN
Jagung berasal dari
biji tungal. Jagung sering disebut juga dengan Maize yang merupakan makanan
serta pakan terpentingdi belahan bumi bagian barat. Jagung dapat tumbuh di
berbagai kondisi iklim. Kata Maize lebih sering digunakan diperdagangan global
dari pada kata jagung.
Jagung
mempunyai ciri-ciri :
Daun
Panjang dan ujungnya runcing. panjang 70-90 cm, serta berwarna kehijauan
Batang Bulat, mempunyai
buku yang nantinya akan tumbuh daun. Bunga majemuk serta akar serabut berwarna
coklat dan Jika masih usia mudah sekitar 1bulan warna buah kuning muda, setelah
lewat dari masa tersebut warnanya akan menjadi orange.
Untuk menjadikan jagung sebagai obat
(jamu) maka jagung harus diolah dijadikan serbuk (amylum) yang diambil dari
biji jagung yang dihaluskan dan dikeringkan dibawah sinar matahari
Adapun cara Pembuatan Simplisia, sebagai berikut:
1)
Menyiapkan bahan baku
2)
Proses pembuatan simplisia
b.
Pengumpulan bahan baku
·
Kentang dipilih yang masih segar dan berwarna
coklat
3)
Sortasi
Basah
·
Bahan
baku dibersihkan dari tanah dan kerikil
·
Menghilangkan
bagian dari bahan yang tidak digunakan
·
Memilih
tanaman yang masih baik(tidak rusak)
4)
Pencucian
·
Kentang dibersihkan dari kotoran dicuci dengan air
hingga bersih
5)
Pemotongan
·
Kentang diiris tipis-tipis, kemudian diblender,
diperas/disaring dan diendapakan untuk diambil sarinya
6)
Pengeringan
·
Untuk mengurangi kadar air yang terdapat pada
bahan, dapat di lakukan pengeringan dibawah sinar matahari
7)
Sortasi Kering
·
Memilih bahan setelah proses pengeringan
8)
Penyimpanan
·
Dapat
ditempatkan pada tempat yang kering, misal toples dll
Manfaat jagung
1.Mencegah anemia
Anemia merupakan suatu kondisi di mana jumlah sel darah merah berkurang jauh karena kurangnya zat besi. Dengan demikian, manfaat kesehatan dari jagung manis karena kaya vitamin B dan asam folatyang mencegah anemia.
2.Mengontrolkolesterol
Kolesterol merupakan zat yang diproduksi oleh hati. Ada dua jenis kolesterol, kolesterol baik (HDL) dan kolesterol jahat (LDL). Peningkatan kolesterol jahat dikarenakan asupan makanan berlemak, melemahkan hati, dan dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular.
Vitamin C, karotenoid, dan bioflavinoids yang terkandung dalam jagung manis menjaga jantung Anda sehat dengan mengendalikan kadar kolesterol dan meningkatkan aliran darah dalam tubuh. Hasil Pengamatan Amylum maydis secara Mikroskopik : amylum maydis berupa butir tunggal berkelompok, agak bulat atau persegi, banyak Hilus ditengah berupa titik, garis lurus atau bercabang,konstentris, butir majemuk sedikit, terdiri dari 3 butir tunggal yang tidak sama bentuknya. Ciri-ciri yang ditemukan dalam pengidentifikasian sama dengan fragmen–fragmen yang terdapat bulir pati jagung,hilus bercabang di tengah,dan bentuk bulat topi baja.
BAB
VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum
yang kami lakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. setelah dilakukan identifikasi simplisia
secara organoleptis, hasil yang didapat berupa bau serbuk yang khas aromatik,
rasa yang hambar dan sedikit manis, serta warna sebuknya putih kekuningan.
2. Identifikasi amylum dan simplisia secara
mikroskopik.
Dari hasil percobaan yang kami lakukan
yaitu identifikasi amylum dan simplisia secara
Mikroskopik,
maka kami dapat menyimpulkan:
Amylum
dengan pembesaran 15 X 10 bahwa:
-amylum
maydis terdidi dari:
pati
jagung,hilus bercabang di tengah,dan bentuk bulat topi baja
6.2 Saran
Banyak
masyrakat Indonesia yang memilki kesenangan atau hobi untuk mencoba hal-hal
yang baru, contohnya dalam mengonsumsi obat. Dahulu orang sering mengenal
dengan adanya minuman tradisional atau biasa disebut jamu, seiring berkembangnya zaman sekarang ini mulai dengan adanya
alat-alat camggih untuk mengolah bahan alam menjadi suatu hal yang baru dalam
bentuk instant, misalnya obat dari alam yang diolah secara kimia menjadi
obat sintetis, sehingga masyarakat lebih
memilih untuk membeli obat sintetis di bandingkan harus mengolah sendiri,
padahal obat –obatan sintetis banyak mengandung bahan kimia yang menimbulkan
efek samping. Di bandingkan dengan obat tradisional atau diolah sendiri resiko
untuk terkena efek sampingnya lebih sedikit bahkan tidak ada. Maka dari itu kita
harus lebih memilih bahan alam yang diolah sendiri sehingga tidak beresiko pada efek samping.dan
baik untuk kesehatan .
DAFTAR PUSTAKA
1. Farmakope
Indonesia edisi IV”, Departemen kesehatan republic Indonesia, Jakarta 1995.
2. Praktikum
fitokimia”, Uut Teguh Sabara, S.farm,M.Sc,Apt
3. (Boldsk).
4. (Malti
et al., 2011).
5. zalehahalimi(2009).
6. (Goldsworthy dan Fisher, 1992).
7. (Nurmala, 1994).
8. Rubatzky dan
Yamaguchi (1998),
9. Anonim, 1979
Material Medika Indonesia jilid III. Depkes RI, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar