Senin, 16 Desember 2013

buah kersen


Poin-poin

·         Menjelaskan tentang pengobatan
·         Menjelaskan definisi buah kersen
·         Menjelaskan tentang khasiat dan manfaat buah kersen
·         Menjelaskan tentang granul
·         Menjelaskan tentang granul effervescent
·         Menjelaskan tentang parameter uji mutu fisik granul

Latar Belakang
Pengobatan adalah ilmu dan seni penyembuhan. Bidang keilmuan ini mencakup berbagai praktek perawatan kesehatan yang secara kontinu terus berubah untuk mempertahankan dan memulihkan kesehatan dengan cara pencegahan dan pengobatan penyakit. Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia.
Berdasarkan bahan yang digunakan, obat dibagi menjadi dua macam yaitu obat sintetis dan obat tradisional. Obat sintetis merupakan bahan atau ramuan bahan yang terbuat dari senyawa kimia selain yang bisa mempengaruhi organisme hidup dan  pemanfaatannya bisa untuk mendiagnosis, menyembuhkan, mencegah suatu penyakit. Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Penggunaan tanaman sebagai obat sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu. Zaman dahulu, penggunaan tanaman obat selalu dikaitkan dengan mitos dan ilmu sihir, tetapi sekarang penggunaan tanaman obat sudah didukung ilmu modern. Banyak tanamanan obat yang dulunya hanya warisan turun temurun dari generasi ke generasi, sekarang menemukan cara penggunaan yang baru, setelah dirinci melalui analisis kimia dan uji klinis. Penelitian terus menerus dilakukan dengan tujuan meningkatkan manfaat dan keamanan tanaman obat.
Saat ini banyak dijumpai tanaman yang memiliki khasiat untuk berbagi penyakit. Salah satunya adalah tanaman Kersen atau talok (Muntingia calabura L.) yaitu sejenis pohon sekaligus buahnya yang kecil dan manis berwarna merah cerah. Tanaman Kersen banyak tumbuh dengan subur di daerah tropis seperti Indonesia, akan tetapi selama ini pemanfaatannya belum optimal. Selama ini buah kersen hanya dimakan begitu saja dan beberapa diantaranya dibiarkan membusuk. Zat-zat yang terkandung dalam buah kersen diantaranya air, protein, Lemak, karbohidrat, serat, abu, kalsium, fosfor, Besi, karoten, tianin, riboflavin, niacin dan kandungan vitamin C. Manfaat dari buah kersen tersebut antara lain untuk obat anti inflamasi, asam urat, pencegah cidera otot, bisa sebagai sumber nutrisi, dan memiliki gizi yang tinggi. Dalam penelitian ini buah kersen akan dimanfaatkan sebagai obat anti inflamasi karena mengandung kalsium, fosfor, vitamin dan mineral yang akan dibuat dalam bentuk sediaan granul effervescen dari ekstrak buah kersen yang nantinya dapat memberikan manfaat sebagai anti inflamasi.
Granul adalah gumpalan-gumpalan dari partikel yang lebih kecil. Umumnya granul dibuat dengan cara melembabkan serbuk yang diinginkan atau campuran serbuk yang di giling dan melewatkan adonan yang sudah lembab pada celah ayakan yang sesuai dengan ukuran granul yang ingin dihasilkan (Lachman,1989).
Granul effervescen adalah granul-granul / serbuk kasar yang kering mengandung obat dan campuran lain, biasanya terdiri dari =  Na bicarbonate, Acidum citrum, Acidum tartaricum. Metode pembuatannya ada yang menggunakan cara peleburan dan cara basah. Cara Peleburan dilakukan dengan mencampurkan serbuk dipanaskan dalam oven ( 93-104oC ) / penangas air sampai terjadi massa yang lembab  karena 1 molekul air yang keluar dari asam sitrat saat dipanaskan, diayak (tergantung ukuran granul), dikeringkan pada suhu rendah (<54oC ). Sebagai binding agent (bahan pengikat) adalah adanya 1 mol H2O kristal yang terdapat dalam satu mol acid citricum, jadi ditambahkan air ke dalam campuran serbuk. Berbeda dengan cara basah yaitu sebagai binding agent tidak perlu air kristalnya acidum citric, tapi bisa digunakan air yang ditambahkan pada cairan yang tidak melarutkan (alcohol), dan ini digunakan sebagai bahan pembasah yang bisa menghasilkan massa yang plastis. Dalam metode ini bisa digunakan serbuk serbuk anhycleous jadi campuran serbuk dengan bahan pembasah yang tidak melarutkan massa yang plastis/lembab, diayak, dikeringkan seperti pada peleburan, kemudian diuji granulnya.
Uji granul dilakukan dengan menggunakan tiga parameter uji mutu fisik yaitu ; uji kadar air, uji waktu alir dan uji kompressibilitas granul. Uji kadar air granul dilakukan utuk mengetahui kadar air yang terkandung dalam granul. Uji waktu alir digunakan untuk mengetahui kecepatan aliran granul. Uji kompressibilitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan aliran masa granul.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan yang dibahas adalah :
  1. Mutu fisik apa saja yang harus dilakukan untuk menentukan kelayakan granul effervescen untuk dikonsumsi ?
Tujuan Penenlitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui mutu fisik sedian granul effervescen dari ekstrak buah kersen

Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Bagi Peneliti :
1.      Dapat menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan pembuatan sediaan granul effervescen.
2.      Dapat mengetahui dan memformulasi sediaan granul effervescen yang memiliki mutu fisik yang baik.
Bagi Masyarakat :
Dapat memaksimalkan manfaat dari tumbuhan kersen sebagai bahan untuk pembuatan granul effervescen.

Bagi Institusi :
            Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dan sebagai informasi yang dapat digunakan untuk menambah ilmu pengetahuan di bidang farmasi khususnya tentang formulasi sediaan granul effervescen.
Asumsi Penelitian
Buah kersen merupakan buah yang berasal dari tanaman kersen atau talok (Muntingia calabura L.), buah kersen mengandung kalsium, fosfor, vitamin dan mineral yang berkhasiat sebagai anti inflamasi.

Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah Ekstrak buah kersen atau talok (Muntingia calabura L.) diperoleh dengan cara maserasi. Keterbatasan penelitian ini adalah pengambilan zat aktifnya hanya menggunakan metode maserasi.

Definisi Istilah
Granul effervescen adalah granul-granul / serbuk kasar yang kering mengandung obat dan campuran lain, biasanya terdiri dari =  Na bicarbonate, Acidum citrum, Acidum tartaricum.
Efek anti inflamasi adalah efek yang ditimbulkan oleh granul effervescen dalam mengurangi rasa nyeri.
Radang atau inflamasi adalah satu dari respon utama sistem kekebalan terhadap infeksi dan iritasi.

Defenisi Operasional Variabel

            Definisi operasional variabel dalam penelitian ini terdiri atas variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu ekstrak buah kersen yang terdiri dari buah muda dan yang sudah matang pada sediaan granul effervescen yang dibuat bervariasi. Variabel terikatnya adalah uji mutu pada sediaan granul effervescen.


Minggu, 15 Desember 2013

spm & manlab



Guna menghindari kecelakaan kerja dan terjaga keselamatan dan kesehatan saat anda bekerja di laboratorium, perlu ditaati peraturan dasarnya. Berikut ini uraian aturan dasar bekerja di laboratorium khususnya laboratorium kimia.
1. Bersihkan tumpahan cairan kimia secepatnya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig02N1pRvDGLHD7Ug1NIh3i68YtN_eQcfmZkJDp6s00BYs8IrDHPs-M_900R0lw1zFiwG3cAXJkMvq28_GVWZyTnIZYSPHcE7XaEZG1IOr7KlbNP5AL2knT4fWnbpCgW5GufuoHn2SCEl-/s1600/tumpahan2.jpg
Sebagai contoh, merkuri (Hg) merupakan cairan kimia dengan titik didih rendah dan sangat beracun.
Jika terjadi tumpahan merkuri (Hg), taburi belerang atau Chemizorb® Hg yang merupakan produk MERCK. Chemizorb® Hg berfungsi untuk menyerap merkuri atau bisa digunakan Chemizorb® serbuk atau butiran jika yang tumpahannya adalah cairan kimia.

2. Dilarang makan maupun minum saat berada di ruang laboratorium.
3. Dilarang merokok di dalam ruang laboratorium.
4. Jangan berlarian di dalam ruang laboratorium.
5. Jangan meletakkan tas dan barang lainnya di lantai laboratorium dan di tempat berjalan.
6. Pakai peralatan pelindung diri selama di laboratorium antara lain :
  • Kacamata/goggles keselamatan yang estetis dipakai dan  bertangkai. Pilih dan pastikan optik gelas pada kacamata dalam kondisi baik.
  • Jas laboratorium.
  • Gunakan pelindung muka pada waktu bekerja untuk bahan yang mudah meledak dan sangat berbahaya.
  • Pakai celana panjang.
  • Pakai sepatu tertutup sampai mata kaki
  • Masker atau dengan Respirators yang bisa digunakan saat bekerja dengan gas yang korosif dan beracun.
  • Sarung tangan/Gloves
    • Cek bahan dan ketebalannya.
    • Semakin tebal bahan, semakin aman bagi sarung tangan.  
    • Sering mengganti sarung tangan, makin baik.
    • Jangan memegang/menyentuh gagang pintu, pena telepon saat masih menggunakan   sarung tangan)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipPC0dwpoM1-Mj2GEoXvUsSWSgha_GBMslMAjUIdbObqL6hDpkiffe-lPT41j_waH9QyOv4cDIaEPXtwR9NLZv9ObNH3dF6gCfRj3XcJR9BtPEL3K1w2dejOZYmIqTpDavX9yYtPFRnktX/s400/safety.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBsE9ssGHbnDGuUtuELDc84mObVe7Q2W-3O71r7PeOIkrCITFFOmpzJD6YPOfXiMQFiPWLONLIjkOJw5K5EJbstXz62XPrHjp5H6SeOCARD-yUsPrnRNLGkNtW_yMGWztgji4yRsWr99A9/s320/pipet.jpg7. Selalu menggunakan pipette filler dan hindari kontak langsung dengan mulut.

8. Tidak menggunakan bekas tempat pengemasan makanan/minuman untuk menyimpan bahan kimia.
9. Selalu memberi label/keterangan pada tempat penyimpanan bahan kimia.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZPyrytWefL4A_5TlY5fy8aNXlX6Oq2IBtL9B1MwZJth9-GyG1rd67Gh_F1rOtUoIcjASWszZN4ft5KvbO4wRqZcP35w7UE7jfLZOYsggfp8_XpRi7UUYitnLYCV9di97m_wrCW-HuQOys/s1600/bom.jpg
10. Jangan bereksperimen diluar Standard Operating Procedure (SOP).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-W7jDryWzNI8EkL4u5-YeG0SSLftYpt2caU_qUAvoatkBiVfVs3VOOSSQaXG8qyQgzFSZ8XXrvgUD9kk96G_dvlox4zMNF4wZ2WKGE02ZqC3AhwIxbN6HlDFeq7uMlscI9wVLsaPblGxB/s320/indikator.jpg



11. Selalu menggunakan indikator aliran ketika menggunakan air pendingin.




https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMLWufMOK2vJDFn9ItUMJO4RNBeRcBBpGGffOLb5gZmNKRd-HpSfsU1PbobDqFOdk37WmOHeFQVc57ZlNieVU3Of0d1z378hjXTnPE-SMGHqWrOA-3owS02RGlHmVsuf0zKs2_wRdm8jbO/s1600/buret.jpg12. Jika listrik padam, air pendingin dan aliran listrik cadangan harus dipastikan tersedia.

13. Selalu isi buret di bawah level mata

14. Selalu perhatikan kategori bahaya bahan kimia yang dipakai.

spm & manlab



Guna menghindari kecelakaan kerja dan terjaga keselamatan dan kesehatan saat anda bekerja di laboratorium, perlu ditaati peraturan dasarnya. Berikut ini uraian aturan dasar bekerja di laboratorium khususnya laboratorium kimia.
1. Bersihkan tumpahan cairan kimia secepatnya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig02N1pRvDGLHD7Ug1NIh3i68YtN_eQcfmZkJDp6s00BYs8IrDHPs-M_900R0lw1zFiwG3cAXJkMvq28_GVWZyTnIZYSPHcE7XaEZG1IOr7KlbNP5AL2knT4fWnbpCgW5GufuoHn2SCEl-/s1600/tumpahan2.jpg
Sebagai contoh, merkuri (Hg) merupakan cairan kimia dengan titik didih rendah dan sangat beracun.
Jika terjadi tumpahan merkuri (Hg), taburi belerang atau Chemizorb® Hg yang merupakan produk MERCK. Chemizorb® Hg berfungsi untuk menyerap merkuri atau bisa digunakan Chemizorb® serbuk atau butiran jika yang tumpahannya adalah cairan kimia.

2. Dilarang makan maupun minum saat berada di ruang laboratorium.
3. Dilarang merokok di dalam ruang laboratorium.
4. Jangan berlarian di dalam ruang laboratorium.
5. Jangan meletakkan tas dan barang lainnya di lantai laboratorium dan di tempat berjalan.
6. Pakai peralatan pelindung diri selama di laboratorium antara lain :
  • Kacamata/goggles keselamatan yang estetis dipakai dan  bertangkai. Pilih dan pastikan optik gelas pada kacamata dalam kondisi baik.
  • Jas laboratorium.
  • Gunakan pelindung muka pada waktu bekerja untuk bahan yang mudah meledak dan sangat berbahaya.
  • Pakai celana panjang.
  • Pakai sepatu tertutup sampai mata kaki
  • Masker atau dengan Respirators yang bisa digunakan saat bekerja dengan gas yang korosif dan beracun.
  • Sarung tangan/Gloves
    • Cek bahan dan ketebalannya.
    • Semakin tebal bahan, semakin aman bagi sarung tangan.  
    • Sering mengganti sarung tangan, makin baik.
    • Jangan memegang/menyentuh gagang pintu, pena telepon saat masih menggunakan   sarung tangan)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipPC0dwpoM1-Mj2GEoXvUsSWSgha_GBMslMAjUIdbObqL6hDpkiffe-lPT41j_waH9QyOv4cDIaEPXtwR9NLZv9ObNH3dF6gCfRj3XcJR9BtPEL3K1w2dejOZYmIqTpDavX9yYtPFRnktX/s400/safety.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiBsE9ssGHbnDGuUtuELDc84mObVe7Q2W-3O71r7PeOIkrCITFFOmpzJD6YPOfXiMQFiPWLONLIjkOJw5K5EJbstXz62XPrHjp5H6SeOCARD-yUsPrnRNLGkNtW_yMGWztgji4yRsWr99A9/s320/pipet.jpg7. Selalu menggunakan pipette filler dan hindari kontak langsung dengan mulut.

8. Tidak menggunakan bekas tempat pengemasan makanan/minuman untuk menyimpan bahan kimia.
9. Selalu memberi label/keterangan pada tempat penyimpanan bahan kimia.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZPyrytWefL4A_5TlY5fy8aNXlX6Oq2IBtL9B1MwZJth9-GyG1rd67Gh_F1rOtUoIcjASWszZN4ft5KvbO4wRqZcP35w7UE7jfLZOYsggfp8_XpRi7UUYitnLYCV9di97m_wrCW-HuQOys/s1600/bom.jpg
10. Jangan bereksperimen diluar Standard Operating Procedure (SOP).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-W7jDryWzNI8EkL4u5-YeG0SSLftYpt2caU_qUAvoatkBiVfVs3VOOSSQaXG8qyQgzFSZ8XXrvgUD9kk96G_dvlox4zMNF4wZ2WKGE02ZqC3AhwIxbN6HlDFeq7uMlscI9wVLsaPblGxB/s320/indikator.jpg



11. Selalu menggunakan indikator aliran ketika menggunakan air pendingin.




https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMLWufMOK2vJDFn9ItUMJO4RNBeRcBBpGGffOLb5gZmNKRd-HpSfsU1PbobDqFOdk37WmOHeFQVc57ZlNieVU3Of0d1z378hjXTnPE-SMGHqWrOA-3owS02RGlHmVsuf0zKs2_wRdm8jbO/s1600/buret.jpg12. Jika listrik padam, air pendingin dan aliran listrik cadangan harus dipastikan tersedia.

13. Selalu isi buret di bawah level mata

14. Selalu perhatikan kategori bahaya bahan kimia yang dipakai.