A.
Judul :
Kloramfenikol
B.
Tujuan
1. untuk
mengetahui kandungan dan manfaat dari kloramfenikol
2. untuk
mengetahui cara mengidentifikasi kloramfenikolsecara kualitatif
C.
Dasar
Teori
1. Nama
Lain :
Kemicetine
Chloramphenicolum
2. Rumus
struktur :
3. Rumus
molekul :
C11H12Cl2N2O5
4. Pemerian :
Hablur
halus berbentuk jarum atau lempeng memanjang putih hingga putih kelabu atau
putih kekuningan, larutan praktis netral terhadap lakmus P, stabil dalam
larutan netral atau larutan agak asam. Larut dalam etil asetat P memutar bidang polarisasi ke kiri.
Larutan dalam etanol (95%) P memutar bidang polarisasi ke kanan
5. Fungsi
: Antibiotikum
6. Dasar
pemisahan untuk identifikasi :
Golongan
analisis IB
a. Sejumlah
100 – 300 mg bahan yang dianalisis dituangi 5 ml air, bila perlu dinetralkan
dengan larutan natrium bikarbonat 8%, dituangiair lagi sampai 10 ml, dan akhirnya diasamkan dengan 3N H2SO4
(kira-kira 2 ml) sampai pH = 1
b. Dikocok
dengan 3x15 ml eter
c. Ekstrak
eter dalam suasana asam : berbagai asam, fenol, ureida, zat netral
d. Fase
eter dikocok dengan 3x15 ml 0,5N NaOH
e. Fase
air diasamkan dengan 3N H2 SO4 dan diekstraksi dengan 3x15 ml eter
f. Fase
eter zat netral
7. Cara
identifikasi :
a. Pada
10 mg zat tambahkan 2 ml NaOH pekat dan 1 ml piridin panaskan di atas penangas
air (lapisan piridin merah, lapisan air
kuning)
b. Larutkan
10 mg zat dalam 5 ml air, tambahkan 100 mg bubuk seng, panaskan di atas
penangas air selama 10 menit, saring. Pada filtrat ditambahkan 2 tetes larutan
Natrium Nitrit ( Diazo I) dan 5 tetes larutan β-naftol (Diazo II) : jingga
merah.
c. Pada
10 mg zat ditambahkan sebutir fenol dan 1 ml air, 1 ml KOH etanol, panaskan di
atas penangas air, kocok : coklat merah, encerkan dalam air : hijau tua.
8. Reagen
khusus untuk identifikasi :
·
Frohde : amonium
molibat + H2SO4 pekat
·
Marquis
Formaldehida-Asam
sulfat (pereaksi marquis untuk alkaloida)
Formaldehid 10 ml atau 1 tetes
H2SO4(p) 50 ml atau 1
tetes
Alirkan
secara perlahan formaldehida kedalam H2SO4(p) melalui
dinding tabung
·
Cuprifil
Zat
ditambah beberapa tetes CuSO4
Ditambah
lagi degan NaOH
(masing-masing
dengan perbandingan sama)
·
Millon : HgNO3
20% dalam HNO3 0.5 N
·
Diazo A : NaNO2
·
Diazo B : 2 –
naftol + 3N NaOH
D.
Metode
Penelitian
1. Alat
dan bahan yang digunakan :
a. beaker
glass
b. penangas
c. pipet
d. cawan
penguap
e. tabung
reaksi
f. plat
tetes
g. kawat nikrom
h. NaOH
i.
diazo A
j.
diazo B
k. parri
l.
FeCl3
m. KMnO4
n. millon
o. HNO3
p. AgNO3
q. frohde
r.
marquiz
s. cuprifil
t.
H2SO4(p)
u. aceton
v. aquades
2. Prosedur
Identifikasi :
NO
|
PROSEDUR
|
PENGAMATAN
|
1.
|
Organoleptis
Bentuk :
Warna :
Bau :
Rasa :
|
|
2.
|
Zat dibakar di cawandan di bau
|
|
3.
|
Flame test
|
|
4.
|
Larutan zat + diazo A
Larutan zat + diazo B
Larutan zat + NaOH
|
|
5.
|
Larutan zat + AgNO3
|
|
6.
|
Larutan zat + pereaksi
parri
|
|
7.
|
Larutan zat + FeCl3
|
|
8.
|
Larutan zat + HNO3
|
|
9.
|
Larutan zat + KMnO4
|
|
10
|
Larutan zat + pereaksi
Millon
|
|
11
|
Larutan zat + pereaksi
Frohde
|
|
12
|
Larutan zat + pereaksi
Marquiz
|
|
13
|
Larutan zat + pereaksi
Cuprifil
|
|
14
|
Zat + sinar UV
|
|
15
|
Larutan zat + H2 SO4
|
|
16
|
Zat + aseton + H2O
|
E. Hasil
a.
Analisa dan Pengamatan
b.
Kesimpulan
c.
Pembahasan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar