SUSPENSI
Suspensi adalah
sediaan cair yang mengandung obat padat, tidak melarut dan rersispersikan
sempurna dalam cairan pembawa, atau sediaan padat terdiri dari obat dalam bentk
serbuk halus, dengan atau tanpa zat tambahan, yang akan terdispersikan sempurna
dalam cairan pembawa yang ditetapkan. Yang pertama berupa suspensi jadi.
Sedangkan yang kedua berupa serbuk untuk suspensi yang harus disuspensikan
lebih dahulu sebelum digunakan.
Keuntungan
Sediaan Suspensi :
· Baik digunakan bagi pasien yang sukar
menerima tab / kap terutama anak”
· Homogenitas tinggi
· Lebih mudah diabsorpsi dari pada tablet atau kap (karena
luas permukaan kontak antara zat aktif dengan saluran cerna meningkat)
· Dapat menutupi rasa tidak enak / pahit
obat (dari larut atau tdk nya)
· Mengurangi penguraian zat aktif yang
tidak stabil dalam air
Kekurangan
Sediaan Suspensi :
· Kestabilan rendah (penumbuhan kristal
jika jenuh, degradasi dll)
· Jika membentuk cacking akan sulit terdispersi
kembali sehingga ho,ogenitasnya turun.
· Alirannya menyebabkan sukar dituang
· Ketepatan dosis lebih rendah dari pada
bentuk sediaan larutan
· Pada saat penyimpanan, kemungkinan terjadi perubahan
sistem dispersi (cacking, flokulasi, deflokulasi) terutama jika terjadi
fluktuasi (perubahan temperatur)
· Sediaan suspensi harus dikocok terlebih
dahulu uuntuk memperoleh dosis yang diinginkan.
Macam” Suspensi
:
1. Berdasarkan penggunaan
· Sup.oral
· Susp.topikal
· Susp.tetes telinga
· Susp.optalmik
2. Berdasarkan istilah
· Susu
· Magma
· lotio
3. Berdasarkan sifat
· Susp.deflokulasi
· Susp.Flokulasi
Syarat Suspensi
:
· Tdk blh d injeksikan secara i.v atau
intra tekal
· Susp yg dinyatakan untuk digunakan
dengan cara ertentu harus mgd zat antimikroba
· Susp harus dikocok sebelum digunakan
· Susp harus disimpan dalam wadah
tertutup rapat
· Zat yamg terdispersi harus halus dan
tidak boleh mengendap
· Jika dikocok harus segera terdispersi
kembali
· Dapat mgd zat tambahn untuk menjamin
stabilitas susp
· Kekentalan susp tdk blh terlalu tinggi
agar sedian mudah di kocok dan di tuang
· Karakteristik susp harus d buat sdmkian
rupa shg ukuran partikel dri suspensoid tetap agak konstan untuk yang lama pada penyimpanan.
Hal-hal yang
harus diperhatikan dalam suspensi :
· Kecepatan sedimentasi
· Pembasahanan serbuk
· Penyebab floatasi
· Pertumbuhan kristal
· Pengaruh gula
· Deflokulasi dan flokulasi
· Pengaruh alat-alat pendispersi
Formulasi
· Sifat fisik untuk formulasi suspensi
yang baik
1) Suspensi harus tetap homogen pada suatu perioda
2) Pengendapan yang terjadi pada saat penyimpanan harus
mudah didispersikan kembali pada saaat pengocokan
3) Suspensi harus
kental untuk mengurangi kecepatan pengendapan partikel yang terdispersi
4) Partikel; suspensi harus kecil dan seragam sehingga
memberikan penampilan hasil jadi baik dan tidak kasar.
· Formula umum
R/ Zat
Aktif
Bahan Tambahan: Suspending
Agent, bahan pembasah, pemanis, pewarna, pewangi, pengawet, dapar atau
Acidiier, anti oksidan, anti caking, floculating agent, anti busa.
Bahan Pembawa: Air, Sirup, dll.
· Bahan tambahan
1. Bahan pensuspensi
Fungsi: memperlambat pengendapan,
mencegah penurunan partikel, mencegah penggumpalan.
Cara kerja: meningkatkan kekentalan, kekentalan
yang berlebihan akan mempersulit rekonstitusi dengan pengocokan. Suspensi yang
baik mempunyai kekentalan yang sedang dan partikel yang terlindung dari
gumpalan
Faktor pemilihan suspending agent:
a. Penggunaan bahan (oral/topikal)
b. Komposisi kimia
c. Stabilias pembawa dan waktu hidup
produk
d. Produk, sumber, inkompatibilitas dari
suspending agent
Contoh:
a. Golongan poli sakarida
b. Golongan selulosa larut air
c. Golongan tanah liat
d. Golongan sintetik
2. Bahan pembasah
Fungsi: menurunkan tegangan permukaan
bahan dengan air dan meningkatkan dispersi bahan yang tidak larut.
Cara kerja: menghilangkan lapisan udara
pada permukaan zat padat, sehingga zat padat ditambah humektan lebih mudah
kontak dengan pembawa
Contoh: gliserin, propilenglikol,
polietilenglikol dll.
3. Pemanis
Fungsi: untuk memperbaiki rasa dari
sediaan.
Catatan:
-
Pemanis yang
biasa digunakan: sorbitol 70%, sukrosa 20 – 25%
-
Sebagai
kombinasi dengan pemanis sintetis: siklamat 0,5%, sakarin 0,05%
-
Kombinasi
sorbitol: sirupus simplex (30%b/v, 10%b/v)
-
pH lebih besar
dari 5 dipakai sorbitol karena, sukrosa pada pH ini akan terurai
dan menyebabkan perubahan volume.
- Sukrosa dapat menyebabkan kristalisasi,
untuk mreduksi kristalisasi ini maka dikombinasi dengan sorbitol, gliserin, dan
polyol lain. Sukrosa stabil pada pH 4 – 8
4. Pewarna dan Pewangi
Asin: butterscoth, mafile, apricot,
peach, vanili, wintergreen mint
Pahit: wild cherry, wallnut, coklat,
mint combination, fashion fruit, mint spice anisi
Manis: buah-buahan berry, vanili, asam,
sitrus, licorice, rootbeer, raspberry
5. Pengawet
Pengawet yang ideal harus memenuhi 3
kriteria:
-
Harus efektif
menyerang pada spektrum broad mikroorganisme
-
Secara fisika,
kimia, dan mikrobiologi stabil dalam produk untuk jangka waktu yang panjang
-
Tidak toksis
dan sensitif, harus larut dan kompatibel dengan komponen lain dalam formula
6. Antioksidan
Cara kerja, memblikir reaksi oksidatif yang berantai pada
tahap awal dengan memberikan atom hidrogen. Hal ini akan merusak radikal bebas
dan mencegah terbentuknya peroksida.
7. Pendapar
Fungsi: mengatur pH, memperbesar
potensial pengawet dan meningkatkan kelarutan
8. Acidifier
Fungsi: mengatur pH meningkatkan
kestabilan suspensi, memperbesar potensial pengawet menigkatkan kelarutan
9. Flokulating agent
Flokulating agent dapat dibagi menjadi
4 kelompok yaitu:
a. Surfaktan
b. Polimer hidrofillik
c. Clay
d. Elektrolit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar