Pembahasan :
Vitamin B1 dan B2 tidak bereaksi terhadap FeCl3, karena tidak mengandung
gugus fenol.
Vitamin B1 dan B2 bereaksi dengan pereaksi cuprifil, warna biru dari
pereaksi cuprifil berubah. Hal ini terjadi karena reaksi redoks, Cu2+ tereduksi
menjadi Cu+ dan kedua sampel teroksidasi. Begitu juga saat ditambah KMnO4 dalam
suasana basa, warna ungu KMnO4 memudar. Reaksi redoks terjadi, dari MnO4-
(ungu) tereduksi menjadi Mn(VI) (warna hijau) pada vitamin B1 dan warna
kehitaman pada vitamin B2.
Vitamin B1 direaksikan dengan AgNO3 menghasilkan endapan putih AgCl, karena
strukturnya mengandung ion Cl-, sedangkan vitamin B2 tidak bereaksi dengan
AgNO3.
Reaksi redoks juga terjadi pada vitamin B1 saat ditambah larutan I2, I2
mereduksi menjadi I- (coklat).
Vitamin B2 akan berflouresensi jika ditambahkan dengan sinar UV
menghasilkan warna kuning telur. Hal ini terjadi karena vitamin B2 mudah
mengalami peruraian oleh cahaya, dan dapat menyerap mediasi ultraviolet.
Kesimpulan :
Untuk membedakan antara vitamin B1 dan B2 dapat dilakukan uji organoleptis,
dilihat dari warna, dengan direaksikan dengan AgNO3, direaksikan dengan
NaOH+KMnO4 kemudian dipanaskan, dan dapat juga dilakukan uji mikroskopis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar