Minggu, 17 November 2013

vitamin B5



Judul   : Analisis Kualitatif Vitamin B5
Tujuan : untuk dapat menganalisis vitamin B5 secara kualitatif
Dasar Teori :
a.       Nama lain :
Asam Pantotenat (Pantothenate Acid)
Asam 3-[(2,4-dihidroksi-3,3-dimetil butanonil)amino]propanoat
Asam Pantotenat tersedia dalam garam kalsium (kalsium pantotenat). Kalsium pantotenat ada dalam bentuk campuran (bentuk D dan L) D/L-kalsium pantotenat. Hanya bentuk D yang aktif. 1000 mg D-kalsium pantotenat = 920 mg asam pantotenat; 1000 mg DL kalsium pantotenat = 460 mg asam pantotenat.

b.      http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/69/Pantothenic_acid_structure.svg/200px-Pantothenic_acid_structure.svg.pngRumus struktur :
Asam Pantotenat :


            Rumus molekul :
                        Asam Pantotenat : C9H17NO5
                        Kalsium Pantotenat : C18H32CaN2O10
c.       Pemerian dan kelarutan :
Kalsium Pantotenat pemeriannya serbuk putih; tidak berbau; rasa pahit; agak
higroskopis. Kelarutannya mudah larut dalam air; larut dalam gliserol; praktis tidak larut dalam etanol 95%, dalam kloroform, dan dalam eter.
d.      Fungsi :
Asam pantotenat berperan sebagai komponen koenzim A yang terlibat langsung dalam proses asetilasi dan pelepasan energi dari molekul makronutrien. Koenzim ini sendiri memegang peranan kunci dalam metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Hasil dari metabolisme ini akan menghasilkan energi. Asam pantotenat juga berperan dalam sintesis senyawa spingolipida, fosfolipid, sterol, hormon pertumbuhan, sel saraf, dan antibodi.
Vitamin B5 adalah pembantu enzim dalam proses transformasi hidrat arang dan lemak menjadi energi. Sebagai pembantu enzim, B5 juga membantu sintesa acetylcholine, kimia otak yang berperan dalam transmisi sinyal listrik antar sel-sel saraf otak. B5 juga penting bagi aktifitas kelenjar adrenal, terutama dalam proses pembentukan hormon pengendali stres dan gangguan emosi lain, sehingga dikenal sebagai vitamin anti stres. Vitamin B5 juga diperlukan dalam proses pembentukan sistem kekebalan tubuh, terutama menjaga kesehatan saraf otak.
Suplemen B5 dapat digunakan untuk menanggulangi berbagai macam gangguan stres akibat migren, sindrom lesu kronis atau upaya menghentikan rokok, atau berbagai masalah yang ditimbulkan oleh stres. Penanganan alergi, sakit kepala, arthritis, psoriasis, insomnia, asma dan sejumlah penyakit infeksi juga lebih efektif jika melibatkan vitamin ini. Vitamin B5 juga perlu untuk mereka yang sering mengalami bruxisma (menggeretakkan gigi ketika sedang tidur terutama malam hari) dan berbagai gangguan yang berhubungan dengan saraf otak seperti neuritis, epilepsi dan penyempitan pembuluh darah otak.
e.       Dasar pemisahan untuk identifikasi :
f.       Cara identifikasi :
Sebagai reaksi pendahuluan, secara organoleptis Pantotenat serbuknya berwarna putih; tidak berbau; rasa pahit; agak higroskopis. Lalu, kelarutannya mudah larut dalam air; larut dalam gliserol; praktis tidak larut dalam etanol 95%, dalam kloroform, dan dalam eter.
Pantotenat memiliki gugus fungsi asam karboksil (-COOH), gugus fungsi hidroksil (-OH), gugus fungsi keton (-C=O) sehingga Pantotenat bereaksi positif bila dianalisis gugus fungsi karboksilat, hidroksil, keton.
Analisis gugus fungsi karboksilat :
Reaksi Esterifikasi :
Zat + etanol / metanol + H2SO4 terjadi bau khas
Reaksi Asam :
Zat dalam air / spiritus + indikator MO adanya warna
Pengendapan Sulfur :
Larutan zat + beberapa tetes Na2S2O3 terjadi endapan putih
                        Analisis gugus fungsi hidroksil :
Zat + Diazo A + Diazo B (4:1) + NaOH, panaskan merah frambos (tidak dapat ditarik dengan amil alkohol)
                        Analisis gugus fungsi keton :
Aldehid dan keton merupakan kelompok senyawa yang memiliki gugus karbonil. Identifikasi secara umum dapat dilakukan dengan test reaksi 2,4-dinitrofenilhidrasin. Reaksi ini menunjukkan positif untuk gugus karbonil senyawa aldehid maupun keton dengan terbentuknya senyawa 2,4-dinitrofenihidrasin berupa endapan berwarna kuning/merah (Abraham, 2010)

Metode penelitian :
a.       Alat dan bahan :
Alat     : kawat pijar, kaki tiga, kasa asbes, spiritus, tabung reaksi, mikroskop,   objek glass, beaker glass, pengaduk kaca, pipet tetes, pipet ukur.
Bahan  : kalsium pantotenat, NaOH, HCl, FeCl3, CuSO4, Asam oksalat, aquadest.
b.      Prosedur identifikasi :
1.      Reaksi pendahuluan :
a.       Organoleptis : mengamati bau, rasa, bentuk dan warna
b.      Kelarutan : mengamati kelarutan Pantotenat dalam beberapa pelarut yaitu aquadest, etanol 95%, kloroform, eter dan gliserol.
2.      Reaksi berdasarkan gugus fungsi :
a.       Asam karboksilat
Reaksi Esterifikasi :
Zat + etanol / metanol + H2SO4 terjadi bau khas
Reaksi Asam :
Zat dalam air / spiritus + indikator MO adanya warna
Pengendapan Sulfur :
Larutan zat + beberapa tetes Na2S2O3 terjadi endapan putih
b.      Alkohol (hidroksil)
Dengan uji diazo yaitu : Zat + Diazo A + Diazo B (4:1) + NaOH, panaskan merah frambos (tidak dapat ditarik dengan amil alkohol)
c.       Keton (gugus karbonil)
Dengan tes reaksi 2,4 dinitrofenilhidrasin :
1.      2 mL etanol 95% dimasukkan tabung reaksi
2.      (1) + 0,05 g zat yang akan diuji
3.      (2) + 1 mL larutan 2,4 dinitrofenilhidrazin
4.      Saring endapan yang terbentuk, ambil filtratnya
5.      (4) dikocok kuat, kemudian dipanaskan selama 1 menit
6.      (5) + 5 tetes air
7.      Hasil positif : endapan kuning/merah/oranye
3.      Reaksi penegasan :
a.       sejumlah lebih kurang 50 mg zat dalam 5 ml NaOH 1 N dipanaskan selama 1 menit, dinginkan. Tambahkan 5 ml HCl 1 N dan 2 tetes larutan FeCl3 akan terbentuk warna kuning terang.
b.      Reaksi Cuprifil
Larutan zat dibasakan dengan NaOH + 1 tetes CuSO4 , akan terjadi kompleks Cu yang biru jernih.
c.       Pemijaran : bau kacang, ketika dipijar akan terbentuk gelembung-gelembung.
d.      Identifikasi kalsium
Zat ditambahkan asam oksalat akan menghasilkan kristal asam oksalat yang bila dilihat di bawah mikroskop berupa kristal putih amplop.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar